Industri

RI-Belanda Perkuat Kerja Sama di Bidang Investasi

  • BOGOR – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Kerajaan Belanda Sigrid Kaag untuk membahas potensi kerja sama dalam bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata. “Kita harus memperkuat kerja sama bilateral dalam berbagai bidang, khususnya di sektor maritim, manajemen air, pertanian dan kesehatan,” kata Airlangga […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

BOGOR – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Kerajaan Belanda Sigrid Kaag untuk membahas potensi kerja sama dalam bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata.

“Kita harus memperkuat kerja sama bilateral dalam berbagai bidang, khususnya di sektor maritim, manajemen air, pertanian dan kesehatan,” kata Airlangga dalam pertemuan di Bogor, Selasa 10 Maret 2020.

Belanda merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-11 bagi Indonesia, dengan komoditas utama, antara lain minyak sawit (19,16%), kopra (11,31%), asam lemak monokarboksilat (10,69%), asam monokarboksilat asiklik tak jenuh (5,97%), dan timah (5,41%).

Sementara itu, komoditas impor Indonesia dari Belanda, yaitu distilasi coal tar (25,17%), kendaraan angkutan barang (7,10%), minyak bumi (4,39%), benang tow artifisial (2,64%), dan bahan makanan (2,12%).

Sedangkan realisasi investasi sektor riil Belanda di Indonesia pada 2019 mencapai US$2,5 miliar untuk 11.040 proyek atau meningkat 122% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dari sisi pariwisata, jumlah wisatawan Belanda ke Indonesia pada 2019 sebanyak 215.287 orang, menempati urutan ke-4 terbesar dari Eropa dan ke-16 dari seluruh dunia. Tren peningkatan kunjungan rata-rata 4,88% per tahun sejak 2014.

Kunjungan turis dari Belanda merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi pasar pariwisata Indonesia dari Eropa dengan durasi kunjungan rata-rata lebih dari dua minggu. Perkiraan jumlah devisa asing yang didapatkan mencapai lebih dari US$200 juta per tahun. (SKO)