Keluarga Besar Karyawan PT Biomasa Jaya Abadi, PT Banyan Tumbuh Lestari (BTL) dan PT Inti Global Laksana (IGL), membacakan pernyataan sikap di acara Family Gathering Keluarga Besar ketiga perusahaan di Lapangan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Minggu 3 November 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Ribuan Karyawan Biomasa Jaya Abadi Group Kompak Lawan Hoax LSM

  • BJA mencermati ada upaya sistematis dari LSM-LSM dari luar wilayah Gorontalo untuk mematikan PT BJA Group dan menghancurkan ekonomi di Popayato yang memiliki potensi ekonomi dan mata pencaharian terbatas.

Nasional

Debrinata Rizky

JAKARTA -  Ribuan karyawan PT Biomasa Jaya Abadi, PT Banyan Tumbuh Lestari (BTL) dan PT Inti Global Laksana (IGL), beserta keluarga dari PT BJA, PT BTL dan PT IGL pun bersatu melawan berita hoax atau berita tidak benar yang dikampanyekan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengenai Perusahaan dan mengganggu masa depan masyarakat Pohuwato.

"Dalam beberapa bulan terakhir, kami melihat, mendengar, dan membaca banyak sekali informasi provokatif yang tidak sesuai fakta dan terus disebarluaskan oleh sejumlah LSM yang diduga terafiliasi dengan kepentingan Asing. Mereka menuding, menyebarkan informasi tidak benar terhadap BJA Group, tempat kami mencari makan dan menjadi sumber kehidupan agar keluarga bisa keluar dari kemiskinan dan anak-anak dapat meraih masa depan lebih baik," kata Eko Widarto A. Mudi, perwakilan Keluarga Besar Karyawan PT IGL, PT BTL, PT BJA saat di acara Family Gathering Keluarga Besar PT BTL, PT BJA, PT IGL di Lapangan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Minggu, 3 November 2024.

Baca Juga: Bisnis PT BJA Group Dinyatakan Sesuai Aturan, dari Tenaga Kerja hingga Kontribusi ke Masyarakat

Eko mengungkapkan, Keluarga Besar Karyawan IGL, BTL., BJA mencermati ada upaya sistematis dari LSM-LSM dari luar wilayah Gorontalo untuk mematikan PT BJA Group dan menghancurkan ekonomi di Popayato yang memiliki potensi ekonomi dan mata pencaharian terbatas. Ada ancaman terhadap masa depan, mata pencaharian, dan perjuangan Rakyat Pohuwato untuk terbebas dari kemiskinan dan stunting.

Atas situasi yang sudah tidak kondusif dan sebaran Hoax tentang BJA Group oleh LSM-LSM yang berasal dari luar Gorontalo semakin masif, Keluarga Besar Karyawan IGL, BTL, BJA menyerukan sejumlah tuntutan:

1. Menuntut Pemerintah Provinsi Gorontalo, DPRD Gorontalo, Pemerintah Kabupaten Pohuwato, dan DPRD Pohuwato untuk memberikan perlindungan dan kepastian investasi kepada PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) Group demi melindungi nasib ribuan pekerja dan keluarganya, serta masa depan yang lebih baik bagi rakyat Pohuwato.

2. Menuntut Pemerintah Provinsi Gorontalo, Pemerintah Kabupaten Pohuwato dan Aparat Penegak Hukum untuk menindak tegas pelaku penyebaran informasi-informasi Hoax yang Tidak sesuai fakta dan menyesatkan yang merugikan kegiatan Usaha PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) Group yang dapat mengancam nasib ribuan pekerja.

3. Mengecam dan Menuntut lembaga-lembaga swadaya masyarakat seperti FWI, Trend Asia, Auriga Nusantara dan LSM lain yang berasal dari luar Gorontalo dan Pohuwato untuk tidak menyebarluaskan hoax, menciptakan fitnah dan mendorong terjadinya perpecahan di masyarakat Pohuwato hingga menghancurkan masa depan anak-anak di Pohuwato

4. Menyerukan kepada Tokoh Masyarakat, Lembaga Masyarakat, Generasi Muda, dan Seluruh Elemen Masyarakat untuk bersatu dan tidak terhasut dengan berbagai Hoax yang diciptakan oleh pihak Luar Gorontalo dan Pohuwato yang bertujuan untuk memecah belah, menghancurkan masa depan rakyat dan menjadikan Pohuwato sebagai daerah miskin dengan kampanya anti perusahaan Biomasa di Pohuwato.

5. Mendukung PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) Group untuk menjalankan investasi dan bisnisnya di Pohuwato, Gorontalo, sesuai ketentuan hukum yang berlaku dan terus menciptakan lapangan kerja demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat, menurunkan kemiskinan dan stunting di wilayah Pohuwato dan Gorontalo.

Eko mengatakan akan terus melakukan pengawasan terhadap berbagai penyebaran informasi Hoax dan upaya adu domba yang dilakukan LSM dari Luar Gorontalo yang menjadikan Pohuwato dan Gorontalo sebagai ajang kampanye untuk mendapatkan pendanaan Asing

"Keluarga Besar Karyawan IGL, BTL, BJA akan berada di garda terdepan untuk membela kepentingan perusahaan yang telah menjalankan bisnis sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku demi kesejahteraan masyarakat Pohuwato dan terciptanya masa depan yang lebih baik. Salam Persatuan, Lawan Hoax dan Kepentingan Asing yang akan menghancurkan ekonomi Pohuwato dan Gorontalo," tegas Eko.

Baca Juga: Bakamla Pastikan Wood Pellet di Kapal MV Lakas Legal, Bisa Berlayar ke Negara Tujuan

Adapun capaian BJA tersebut di antaranya, dalam tahun 2024, terhitung hingga bulan Oktober, telah mengekspor wood pellet sebanyak 14 kali dengan total nilai berkisar Rp 335,58 miliar. Tenaga kerja di BJA bersama IGL dan BTL saat ini sebanyak 1.130 orang. Dari jumlah tersebut, jumlah tenaga kerja lokal 76%, penyerapan tenaga kerja lokal terbesar di Kabupaten Pohuwato.

Sampai tahun 2024, berdasarkan data Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, BJA bersama mitranya telah memberikan kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp47,5 miliar. PNBP tersebut dibagi tiga. Sebesar 30% untuk pusat, 30% untuk Provinsi Gorontalo, dan sebesar 40% untuk Kabupaten Pohuwato.

Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara juga memberikan penghargaan kepada PT BJA atas kontribusinya sebagai penyumbang devisa ekspor terbesar di Gorontalo. Perusahaan menyumbang lebih dari 55% devisa ekspor dari provinsi ini.

"Sebagai perusahaan produsen wood pellet yang beroperasi di Pohuwato, Gorontalo, kami menjalankan bisnis wood pellet ini sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Termasuk menjalankan proses ekspor produk ke Jepang dan Korea Selatan bekerja sama dengan Balai Karantina, Bea Cukai dan lembaga berwenang lainnya," jelas Burhanuddin

Pit. Bupati Pohuwato Suharsi Igirisa dalam sambutannya menyampaikan dukungannya terhadap investasi yang ada di Pohuwato. Hal ini sesuai dengan program Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang mendukung investasi yang diharapkan akan membawa kesejahteraan masyarakat.