Ribuan Kendaraan Harus Putar Balik di Jalan Tol Cikampek dan Merak
Larangan mudik di wilayah Jabodetabek membuat ribuan kendaraan yang melintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek dan Jakarta-Merak harus memutar balik.
Nasional
Larangan mudik di wilayah Jabodetabek membuat ribuan kendaraan yang melintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek dan Jakarta-Merak harus memutar balik.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat telah memutarbalikkan 1.689 kendaraan angkutan penumpang, baik pribadi maupun umum, pada Jumat, 24 April 2020, terkait dengan larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah.
“Pada Jumat, sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, sebanyak 1.689 kendaraan diputarbalikkan di dua pos penyekatan,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfirmasi di Jakarta dilansir Antara, Sabtu, 25 April 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Dia menjelaskan data tersebut diperoleh dari dua pos penyekatan yang berada di Bitung arah Merak dan Cikarang Barat arah Cikampek.
Jumlah kendaraan yang diarahkan untuk putar balik di Pos Pengamanan Bitung 375 unit kendaraan pribadi dan 306 unit kendaraan angkutan umum.
Pos Pengamanan Cikarang Barat mencatat memutarbalikkan 706 unit kendaraan pribadi dan 302 unit kendaraan angkutan umum.
Polda Metro Jaya secara resmi memulai Operasi Ketupat Jaya 2020 pada Jumat, 24 April 2020, pukul 00.00 WIB. Fokus operasi tersebut menyekat akses keluar dan masuk Jabodetabek untuk menindaklanjuti kebijakan larangan mudik yang diumumkan Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melarang seluruh masyarakat Indonesia mudik ke kampung halaman untuk mencegah penyebaran COVID-19.
“Pada rapat hari ini saya ingin menyampaikan juga mudik semuanya akan kita larang,” kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas dengan tema “Lanjutan Pembahasan Antisipasi Mudik” melalui video konferensi bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan para menteri Kabinet Indonesia Maju. Hal itu, katanya, berdasarkan kajian Kementerian Perhubungan.
“Saya ingin langsung saja, dari hasil kajian-kajian yang ada di lapangan pendalaman di lapangan, dari hasil survei Kementerian Perhubungan disampaikan yang tidak mudik 68% yang tetap bersikeras mudik 24%, yang sudah mudik 7%, artinya masih ada angka sangat besar 24% lagi,” ujarnya.
Presiden pun mengaku tidak ingin mengambil risiko penyebaran COVID-19 lebih luas lagi.
Seleksi Ketat
Petugas penyekatan kendaraan di sejumlah pintu tol menyeleksi pelintas perbatasan wilayah dengan mengecek plat nomor polisi hingga kartu identitas.
“Dari pihak Kepolisian sudah cukup selektif, misalnya, kalau kendaraan pribadi dan memang ingin melintas di area penyekatan akan dicek secara selektif,” ujar Marketing and Communication Department Head Jasa Marga, Irra Susiyanti di Jakarta.
Petugas di lokasi akan mengamati pelat nomor polisi kendaraan yang disesuaikan dengan daerah tujuan. Petugas juga mengecek Kartu Tanda Penduduk (KTP) hingga kartu identitas karyawan untuk memastikan tujuan pengendara.
“Ada beberapa yang dikecualikan, seperti pengendara yang memang bukan tujuan mudik serta mereka yang berdomisili di daerah sekitar,” katanya.
Hingga kini pengendara di beberapa lintasan tol masih diberikan sosialisasi terkait larangan mudik.
“Tanggal 24 April hingga 7 Mei 2020 sifatnya masih sosialisasi, belum ada penindakan. Setelah 7 Mei nanti baru akan ada penindakan. Jadi kemarin dan hari ini yang dilakukan adalah upaya sosialisasi dengan cara persuasif,” katanya.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat penurunan volume kendaraan di sejumlah lintasan tol pada hari pertama pemberlakuan pengendalian transportasi di sejumlah gerbang tol.
Gerbang Tol Cikampek Utama 1 Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebanyak 11.355 kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah timur melalui Jalan Tol Trans Jawa atau turun 59% dari sehari sebelumnya, Jumat, 24 April 2020.
GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang sebanyak 9.977 kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah timur, Bandung dan Cileunyi, turun 40% dari hari sebelumnya.
GT Cikupa Jalan Tol Jakarta-Tangerang-Merak sebanyak 20.333 kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah barat, turun 37% dari hari sebelumnya.
GT Ciawi 1 Jalan Tol Jagorawi sebanyak 12.134 kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah selatan, turun 36% dari hari sebelumnya.
Jasa Marga mengimbau masyarakat agar menaati peraturan yang ditetapkan pemerintah terkait pelarangan mudik ini untuk menekan penyebaran COVID-19. (SKO)