<p>Presiden Joko Widodo / Setneg.go.id</p>
Nasional

Ribuan Proyek Infrastruktur 2021 Rampung Lelang, Nilainya Tembus Rp46 Triliun

  • Basuki mengatakan Kementerian PUPR mendapat alokasi APBN 2021 sebesar Rp149,8 triliun. Pagu anggaran ini akan difokuskan pada lima program untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan reformasi sosial dampak pandemi COVID-19.

Nasional
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA – Pemerintah mempercepat penyerapan dan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sektor infrastruktur. Percepatan dilakukan dengan memulai lelang dini proyek tahun anggaran 2021 sejak Oktober 2020.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 3 Desember 2020, total realisasi proyek infrastruktur yang berhasil dilelang mencapai 4.067 paket senilai Rp46,63 triliun.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan hasil lelang direkam dalam sistem e-monitoring. “Seiring waktu jumlah paket yang dilelang dini akan terus bertambah,” ujar Basuki dalam keterangan resmi, Jumat, 4 Desember 2020.

Basuki mengatakan Kementerian PUPR mendapat alokasi APBN 2021 sebesar Rp149,8 triliun. Pagu anggaran ini akan difokuskan pada lima program untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan reformasi sosial dampak pandemi COVID-19.

Kelima fokus program tersebut antara lain yang pertama untuk pengembangan lumbung pangan (Food Estate) di Kalimantan Tengah, Sumatra Utara dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Kedua, untuk dukungan pengembangan Kawasan industri di Batang (Jawa Tengah) dan Subang (Jawa Barat). Ketiga, untuk dukungan pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado-Likupang).

Fokus program selanjutnya adalah Padat Karya Tunai (PKT) di seluruh wilayah Indonesia untuk mempertahankan daya beli dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Alokasi PKT tahun 2021 sebesar Rp18 triliun dengan target serapan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 juta orang. Anggaran ini meningkat dari tahun 2020 sebesar Rp13 triliun dengan serapan tenaga kerja 700.000 orang. (SKO)