Nasional

Richard Marcinko, Pendiri Pasukan SEAL Team Six Meninggal Dunia

  • Richard Marcinko, pendiri dan komandan pertama SEAL Team Six yang disegani tetapi juga kontroversial meninggal 25 Desember pada usia 81 tahun. The New York Times melaporkan putra Marcinko, Matthew mengaitkan kematian ayahnya pada malam Natal dengan serangan jantung.
Nasional
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

WASHINGTON-Richard Marcinko, pendiri dan komandan pertama SEAL Team Six yang disegani tetapi juga kontroversial meninggal 25 Desember pada usia 81 tahun. The New York Times melaporkan putra Marcinko, Matthew mengaitkan kematian ayahnya pada malam Natal dengan serangan jantung.

Marcinko  menjadi sosok legendaris di militer Amerika. Dia bertugas di Angkatan Laut Amerika dari tahun 1958 hingga 1989. Dia juga penulis banyak karya fiksi dan non-fiksi tentang SEAL, kepemimpinan, dan kontraterorisme.  Selain itu Marcinko juga sempat menghabiskan waktu di penjara dengan tuduhan menipu pemerintah federal, meskipun dia tetap mengaku tidak bersalah.

Pada usia 18, Marcinko mendaftar di Angkatan Laut Amerika setelah dilaporkan ditolak oleh Korps Marinir karena tidak memiliki ijazah sekolah menengah. Angkatan Laut menjadikannya sebagai radioman selama tiga tahun. Dia kemudian mengikuti Basic Underwater Demolition School (BUDS) dan lulus pada Oktober 1961. Ini beberapa bulan sebelum Presiden John F. Kennedy secara resmi mendirikan komando “Sea, Air, and Land” (SEAL) pada tahun 1962. 

Marcinko ditugaskan ke Underwater Demolition Team (penjinak bahan peledak bawah air) setelah lulus dari BUDS dan mengikuti Sekolah Calon Perwira pada tahun 1965.

Marcinko melakukan dua tur di Vietnam dengan SEAL Team Two. Menurut Museum Tim UDT/SEAL Angkatan Laut Amerika, penempatan pertama Marcinko  pada tahun 1967 menghasilkan pujian pertamanya atas keberanian dalam pertempuran.

Pada Januari 1967, Marcinko dikerahkan ke Vietnam dengan Peleton ke-2, Tim SEAL Two. Pada 18 Mei 1967, Marcinko memimpin anak buahnya dalam serangan di Ilo Ilo Hon di mana mereka membunuh banyak Viet Cong dan menghancurkan enam sampan mereka. Serangan ini dikenal sebagai operasi SEAL Navy yang paling sukses di Delta Mekong. 

Karena kepemimpinannya yang kuat dan sukses besar, Tentara Vietnam Utara berjanji memberikan hadiah kepada siapa saja yang dapat menangkap dan membunuhnya. Marcinko tidak pernah tertangkap. Dia kemudian dianugerahi yang pertama dari empat Bintang Perunggu, serta Salib Keberanian Vietnam, dan Bintang Perak.

Marcinko kembali ke Vietnam pada akhir 1967, tepat sebelum Serangan Tet Januari 1968. Selama fase awal, Tim SEAL Two Marcinko membantu Pasukan Khusus Angkatan Darat AS di Châu c. Museum SEAL melaporkan: "Apa yang dimulai sebagai pertempuran jalanan perkotaan berkembang menjadi misi penyelamatan yang intens dari perawat Amerika dan seorang guru sekolah yang terjebak di gereja dan rumah sakit kota."

Setelah di Vietnam, Marcinko kembali ke Amerika Serikat. Pada tahun 1979, ketika Kedutaan Besar Amerika di Teheran diresbut selama Revolusi Iran dan staf dan penjaga Marinir amerika disandera, Marcinko dipilih sebagai salah satu dari dua anggota US Navy untuk bekerja dengan Staf Gabungan guna merencanakan penyelamatan sandera. Setelah upaya penyelamatan — Operasi Eagle Claw— gagal, Angkatan Laut memutuskan bahwa mereka membutuhkan pasukan anti-teroris permanen dan meminta Marcinko untuk membentuknya.

Marcinko menamakan unit itu " SEAL Team Six," meskipun Angkatan Laut hanya memiliki dua Tim SEAL untuk membingungkan intelijen musuh tentang ukuran dan jumlah unit Perang Khusus Angkatan Laut. Dia kemudian membentuk tim Red Cell yang secara invasif menguji keamanan di fasilitas militer dan intelijen Amerika. 

Membentuk Red Cell

Menurut profil di majalah People, Marcinko mengaku  bahwa Wakil Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika Laksamana James “Ace” Lyons menugaskan dia membentuk unit untuk melakukan simulasi serangan terhadap instalasi militer Amerika di dalam dan luar negeri. Serangan ini untuk mengekspos kelemahan keamanan mereka.

"Saya akan memberi tahu mereka bahwa Red Cell akan datang, memakannya hidup-hidup," kata Marcinko kepada People.

Marcinko pensiun dari Angkatan Laut sebagai komandan pada tahun 1989. Penghargaan Angkatan Laut yang dia terima termasuk Silver Star, bronze dengan gold combat V device dan tiga gold stars. Selain itu juga menerima dua Navy Commendation Medals dengan combat V device ,  serta Vietnamese Cross of Gallantry dengan Silver Star.

Tapi kerjanya di Red Cell kemudian membawa Marcinko ke masalah hukum, Pada tahun 1990, ia dihukum karena konspirasi untuk menipu pemerintah. Dia kemudian dijatuhi hukuman 21 bulan penjara dan dibebaskan setelah menjalani hukuman 15 bulan. 

Dia mengatakan kepada Mike Wallace dari 60 Minutes pada tahun 1992 bahwa "dia dipilih untuk penuntutan karena dia mempermalukan pejabat Angkatan Laut" dengan eksploitasi Red Cell Sel. Tuduhan yang dibantah Angkatan Laut Amerika.

Setelah dibebaskan, Marcinko, yang juga dikenal sebagai "Demo Dick," menjadi penulis terkenal fiksi tim SEAL terlaris, serta otobiografi Rogue Warrior. Marcinko juga memiliki banyak usaha bisnis lainnya mulai dari hiburan hingga keamanan.

Meskipun meninggal, warisan Marcinko tetap hidup. Unit anti-terorisme yang ia dirikan  yang saat ini secara resmi dikenal sebagai Grup Pengembangan Peperangan Khusus Angkatan Laut, atau DEVGRU — secara informal masih dikenal sebagai SEAL Team Six. Dan unit inilah yang membunuh Osama bin Laden di Pakistan pada 2 Mei 2011, jauh setelah pensiunnya Marcinko pada 1989. Banyak dari operasi tim bentukan Marcinko ini kemungkinan akan selamanya dalam bayang-bayang karena sifatnya yang sangat rahasia.