Menteri BUMN Erick Thohir
Nasional

Rights Issue BUMN Tarik Minat Investor, Erick Thohir: Jangan Bilang Ngutang Lagi

  • Sejumlah BUMN ramai-ramai melalukan penawaran umum saham secara terbatas atau Right Issue di ujung tahun 2022 ini. Beberapa diantaranya yaitu PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG (SMGR).
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Sejumlah BUMN ramai-ramai melalukan penawaran umum saham secara terbatas atau Right Issue di ujung tahun 2022 ini. Beberapa di antaranya yaitu PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG (SMGR).

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa, adanya aksi korporasi dalam bentuk Right Issue bertujuan untuk menjaga permodalan BUMN agar tidak bergantung terlalu besar pada utang.

Erick mengungkapkan dari aksi korporasi tersebut, ada penurunan beban utang BUMN dari 38% menjadi 34%, sehingga rata-rata BUMN kini memiliki postur keuangan 60% dari modal, dan sisanya dari utang. Padahal biasanya, perusahaan lain dikelola dengan kompsisi 70% utang dan 30% modal.

"Jangan dibilang utang lagi, yang namanya aksi korporasi kan macam-macam, apakah menambah modal dari peran pemerintah, penambahan modal dari aksi korporasi pasar, kemitraan strategis, dan lain-lain," ujar Erick dilansir pada Jumat, 30 Desember 2022.

Menteri BUMN ini mengaku, bagaimana Profitabilitas BUMN dari Rp124,7 triliun tahun lalu menjadi naik Rp155 triliun padahal baru 9 bulan pertama tahun 2022. Lalu kontribusi melalui dividen juga naik pada saat COVID-19, lebih tinggi Rp68 triliun, menjadi Rp1.198 triliun dibanding tiga tahun sebelumnya Rp1.130 triliun.

Sebelumnya dikabarkan, pada 26 Desember 2022, Rights issue BSI mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 1,4 kali. Hal ini menunjukan bahwa investor baik dari dalam dan luar negeri semakin percaya terhadap kinerja bank bersandi saham BRIS tersebut.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan pada rights issue ini, Bank Mandiri selaku pemilik 50,83% saham perseroan melaksanakan seluruh Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI yang memiliki 24,85% saham BRIS telah melaksanakan sebagian HMETD atau 500 juta saham.

Seperti diketahui, pada pelaksanaan rights issue ini jumlah saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 4.999.952.795 saham baru Seri B atau sebesar 10,84% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Harga pelaksanaan rights issue Rp1.000 untuk setiap lembar saham. Sehingga jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam rangka PMHMETD I ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp5 triliun.

Adapun pada 28 Desember 2022, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) sukses melaksanakan right issue dengan total pemesanan mencapai 96,9% dari keseluruhan transaksi. Aksi korporasi ini menjadi salah satu langkah strategis yang dilakukan SIG untuk mendukung kinerja perusahaan terutama untuk program-program ESG dan pengembangan bisnis.