Bank Rakyat Indonesia
Korporasi

Rights Issue Terserap 97 Persen, Bos Bank BRI Ungkap Target Kredit 2021

  • Dana rights issue Bank BRI akan digunakan untuk mengembangkan ekosistem ultramikro termasuk menggenjot kredit ke UMKM.
Korporasi
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menorehkan sejarah dengan melakukan rights issue terbesar di kawasan Asia Tenggara, atau menduduki peringkat ketiga Asia dan nomor tujuh di dunia.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan dana dari hasil rights issue tersebut nantinya akan digunakan perseroan mengembangkan ekosistem ultra mikro untuk mengakselerasi ekonomi kerakyatan.

Menurut Sunarso, sebesar 60%-70% dana itu akan digunakan untuk mengembangkan ekosistem ultramikro dan sisanya untuk memperkuat bisnis kecil dan mikro BRI.

"Kami berkomitmen untuk memanfaatkan dana tersebut memberdayakan usaha mikro kecil menengah (UMKM)," ujar Sunarso dalam keterangan resminya, Jumat, 24 September 2021.

Bank pelat merah ini pun optimistis mampu meningkatkan penyaluran kredit ultra mikro sebesar 14% per tahun dengan kesuksesan rights issue tersebut.

"Kami memerlukan sumber pertumbuhan baru ke depan yaitu segmen ultra mikro. Sehingga perseroan dapat tumbuh berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, tak terkecuali pelaku usaha ultra mikro dan UMKM," ujar Sunarso.

Terserap 97,4%

Berdasarkan hitungan data Biro Administrasi Efek Datindo Entrycom, jumlah hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue yang telah di-exercise hingga Rabu, 22 September 2021 mencapai 27,48 miliar lembar saham. Jika dinominalkan mencapai Rp93,4 triliun atau 97,4% dari total right issue.

Sunarso mengatakan, pada masa pandemi ini, mendapatkan kepercayaan dari pasar dalam dan luar negeri merupakan sebuah pencapaian besar. Sehingga, masuknya dana segar ke pasar modal sangat bagus untuk Indonesia.

"Perseroan bangga atas keberhasilan aksi korporasi tersebut, utamanya di tengah kondisi yang menantang akibat COVID-19. Keberhasilan ini merupakan cermin bahwa dunia luar masih percaya akan prospek ekonomi Indonesia saat ini dan masa mendatang," ujar dia.

Dalam rights issue ini, BBRI menawarkan sebanyak-banyaknya 28,21 miliar lembar saham baru Seri B atas nama dengan nilai nominal Rp50 per saham atau sebanyak-banyaknya 18,62 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PMHMETD I.

Dana segar yang diraup dari publik melalui rights issue ini diperkirakan dapat mencapai Rp41,15 triliun. Nominal ini akan didapat apabila semua pemegang saham publik mengeksekusi haknya sesuai porsi masing-masing.

Adapun jika diakumulasi dengan dana inbreng dari pemerintah, maka optimalisasi rights issue BRI bisa bernilai Rp96 triliun.