Rilis Jago Digital Academy, Bank Jago Jemput Generasi Talenta Teknologi
- Jago Digital Academy adalah sebuah platform kolaboratif untuk talenta di bidang teknologi guna mempercepat pengembangan pengetahuan dan keterampilan digital, sekaligus siap bekerja.
Perbankan
JAKARTA - Perbankan berbasis teknologi, PT Bank Jago Tbk (ARTO) tengah meningkatkan efisiensi operasional melalui kolaborasi erat dengan pelbagai mitra ekosistem digital.
Baru saja, Bank Jago memperkenalkan Jago Digital Academy, sebuah platform kolaboratif untuk talenta di bidang teknologi guna mempercepat pengembangan pengetahuan dan keterampilan digital, sekaligus siap bekerja.
Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, dalam Media Briefing Peluncuran Jago Digital Academy, di Jakarta pada Kamis, 09 November 2023.
- Indonesia Jadi Anggota FATF, Inilah Dampaknya ke Industri Kripto
- Prospek Pertumbuhan Ekonomi Korsel Dipangkas jadi 2,2 Persen Tahun 2024
- Euclid, Teleskop Luar Angkasa Ini Berusaha Ungkap Misteri Materi Gelap
Arief menyebut bahwa langkah ini diambil oleh perseroan, lantaran sebagai perbankan berbasis teknologi, Bank Jago memerlukan sejumlah besar talenta digital yang kompeten untuk mengembangkan sistem digitalnya.
“Namun, saat membangun teknologi di Bank Jago, kelihatan sekali terjadi mismatch antara kebutuhan dan supply dari talenta yang kompeten dalam membangun sistem digital,” ucap Arief dalam keterangan tertulisnya.
Siapa Saja yang Bisa Daftar?
Oleh sebab itu, program Jago Digital Academy dirancang untuk memberikan akses gratis kepada semua, khususnya mahasiswa, untuk menjelajahi pengalaman di luar lingkungan kampus.
Dengan fokus pada teknologi digital, mahasiswa diundang untuk belajar dari ahli industri dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan karier yang kompetitif.
Head of Communication, Culture and Sustainability Bank Jago Maya Kartika menjelaskan bahwa saat ini Jago Digital Academy membuka tiga jalur keterampilan teknis, yaitu manajemen produk, rekayasa, dan ilmu data.
Menurut Maya, semua jalur dalam Jago Digital Academy akan dipenuhi dengan pengetahuan tentang perbankan digital dan keterampilan interpersonal yang esensial di dunia profesional.
“Para peserta Jago Digital Academy akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan ide-ide kolaboratif melalui mentoring dan studi kasus berbasis proyek,” jelas Maya.
Hal tersebut, untuk mempersiapkan mereka dengan pengalaman kerja yang dinamis, peserta terpilih akan mendapatkan peluang magang di ekosistem Bank Jago.
Menariknya, Bank Jago juga bekolaborasi dengan perguruan tinggi, sehingga program tersebu dapat diakui sebagai satuan kredit semester (SKS) bagi mahasiswa. Seluruh program dapat diikuti sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing peserta.
Namun, Jago Digital Academy baru bekerja sama denga, Universitas Indonesia, dan Universitas Bina Nusantara. Jadi para mahaiswa universitas tersebut memungkinkan mengintegrasikan program ini ke dalam studi independen mereka yang dapat diubah menjadi SKS.
Ke depannya, Bank Jago juga bakal berkolaborasi dengan beberapa peguruan tinggi lainnya sekaligus juga menjajaki kerja sama dengan program magang Kampus Merdeka.
"Sehingga ke depannya memungkinkan peserta dari kampus-kampus lain untuk dapat mengkreditkan Jago Digital Academy sebagai SKS. Kami ingin agar program ini bisa berdampak luas kepada calon-calon tech talents yang akan terjun ke dunia kerja," kata Maya.
Perkuat Talenta Teknologi
Selain berkolaborasi dengan perguruan tinggi, Bank Jago juga bermitra Dkatalis Digital Lab, sebuah perusahaan digital yang fokus membangun solusi digital untuk mempercepat laju pertumbuhan melalui teknologi.
CEO Dkatalis, Kharim Siregar, menyatakan bahwa Jago Digital Academy dapat menjadi salah satu program pendidikan yang dirancang untuk melatih tech engineer yang kompeten dan siap untuk dunia kerja.
“Tentu efisiensi adalah salah satu tujuan ingin capai. Tapi, tujuannya tidak serta merta itu saja, tapi kita bisa sebanyak-banyaknya mendapatkan talenta yang akan bergabung dengan Bank Jago ini bisa langsung berkontribusi terhadap pekerjaan,” ujarnya.
- Bisnis Aset Kripto dan Peluang Tersembunyi di Tengah Tantangan Penurunan Volume
- McDonalds Indonesia Donasi Rp1,5 Miliar untuk Palestina
- Menilik Efektivitas Gerakan Boikot pada Sebuah Merek
Kharim menyatakan bahwa melalui Jago Digital Academy, mereka akan memfasilitasi individu yang ingin memperdalam keterampilan digital dengan menyediakan modul-modul khusus, mempelajari studi kasus korporat, dan mendapatkan bimbingan dari praktisi berpengalaman.
Masih dari sumber yang sama, Arief menekankan bahwa bermitra dengan ekosistem digital akan mengoptimalkan inovasi teknologi pada sebuah perbankan.
“Maka banyak sekali inovasi yang mungkin kalau kita lakukan sendiri seperti bank tidak akan keluar. Jadi ini sebenarnya komitmen yang kita desain dari awal sehingga terjadi win-win solution ketika kita memperkuat offering (bank digital) yang ditawarkan beyond konvensional di industri perbankan dengan cara efisien," kata Arief.
Bank Digital Ngirit Operasional
Bahkan, Arief menyatakan bahwa biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank digital jauh lebih rendah daripada bank konvensional karena bank digital tidak memerlukan jejak distribusi fisik.
"Kalau dibilang man power kita punya kontribusi terbesar di (beban) biaya, tapi jangan lupa karena kita tidak ada biaya distribution atau cabangnya, jadi (biaya) dengan sendirinya berkurang banyak,” ujarnya.
Asal tahu saja, pada kuartal III-2023, Bank Jago masih mencatatkan peningkatan beban operasional, terutama pada beban tenaga kerja yang melonjak 61,6% menjadi Rp328,92 miliar dari sebelumnya Rp203,54 miliar.
Sementara itu, beban promosi perbankan dengan kode emiten ARTO itu naik tipis 1,96% menjadi Rp128,53 miliar, dan beban lainnya meningkat 20,77% menjadi Rp476,2 miliar.
Meskipun begitu, kenaikan beban tersebut berhasil diimbangi oleh pendapatan perusahaan. Pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) meningkat 22,91% menjadi Rp1,2 triliun.
Selain itu, pendapatan berbasis komisi arah fee based income Bank Jago pada kuartal ketiga tahun ini jumelonjak dua kali lipat dari Rp8,9 miliar menjadi Rp17,87 miliar.
Alhasil, laba bank digital Bank Jago mencapai Rp50,29 miliar, mengalami peningkatan 24% secara tahunan dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp40,57 miliar.