Kendaraan Listrik
Nasional

Rilis Laporan Komprehensif, AC Ventures dan AEML Ungkap  Tren Penggunaan Kendaraan Listrik di Indonesia

  •  JAKARTA– AC Ventures (ACV), perusahaan modal ventura terkemuka di Indonesia, bersama dengan Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) merilis laporan ko

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA– AC Ventures (ACV), perusahaan modal ventura terkemuka di Indonesia, bersama dengan Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) merilis laporan komprehensif seputar sektor kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) yang sedang berkembang di Indonesia.

Laporan yang berjudul "Indonesia’s Electric Vehicle Outlook: Supercharging Tomorrow’s Mobility" tersebut mengungkap perkembangan pesat pasar kendaraan listrik di Indonesia. Mengutip laporan tersebut,  potensi pasar mobil listrik Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari US$20 miliar atau kisaran Rp299 triliun (asumsi kurs Rp15.000 per dolar AS). Prediksi ini diberikan meskipun adopsi kendaraan listrik hingga saat ini masih terbatas.

 Studi laporan dilakukan dengan mengeksplorasi dan menganalisis berbagai topik kunci, termasuk para pemain utama industri, penembangan infrastruktur, produksi lokal, penjualan, sentimen publik, dinamika industri dan rantai pasokan, serta kebijakan dan regulasi yang terkait. 

Selain itu, laporan tersebut juga menyoroti langkah-langkah yang dapat diambil oleh pemangku kepentingan publik dan swasta untuk membangun ekonomi kendaraan listrik yang lebih kondusif di pasar terbesar di ASEAN.

Sebagaimana tertulis, motor listrik hanya menyumbang 0,2% dari pasar sepeda motor di Indonesia. laporan ini mengindikasikan adanya peluang untuk meningkatkannya menjadi lebih dari 10% dalam lima tahun mendatang,. Angka tersebut didapat dengan asumsi bahwa pemangku kepentingan publik dan swasta bekerja sama secara efektif untuk mendorong perkembangan sektor kendaraan listrik lokal yang kondusif.

Pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia

Indonesia telah menetapkan tujuan ambisius dalam pengembangan energi terbarukan, dengan rencana meningkatkan proporsi energi terbarukan hingga 23% dari total komposisi energi negara pada tahun 2025. Angka ini mencerminkan peningkatan yang signifikan dari sekitar 9% pada pertengahan 2020. 

Selain itu, Indonesia juga memiliki visi untuk melakukan transisi energi nasional yang lebih luas, dan diharapkan selesai pada 2056. Semua langkah ini sejalan dengan kewajiban Indonesia dalam Persetujuan Paris (Paris Agreement) untuk mengurangi emisi sebesar 29% pada tahun 2030 dan mencapai target emisi netto nol pada 2060 atau bahkan lebih awal.

Laporan ACV dan AEML menunjukkan adanya kombinasi faktor penting yang membuka jalan bagi pertumbuhan yang pesat dalam pasar kendaraan listrik di negara ini. Faktor-faktor tersebut antara lain, meliputi peningkatan permintaan dari konsumen, kebijakan pemerintah yang mendukung, dan perkembangan teknologi baru yang meningkatkan performa dan mengurangi biaya secara keseluruhan.

Kendaraan listrik di Indonesia menawarkan efisiensi 75% lebih tinggi dan biaya operasional yang jauh lebih rendah bagi bisnis. Ini memberikan potensi yang luar biasa bagi pasar mobilitas listrik di negara ini untuk tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) sebesar 58,5% hingga tahun 2030. Selain itu, kendaraan listrik juga memiliki kemampuan untuk secara signifikan mengurangi impor energi negara ini, yang saat ini mencapai total US$35 miliar atau kisaran Rp524 teriliun setiap tahun. 

Meskipun pasar kendaraan listrik di Indonesia masih berada dalam tahap awal, namun memiliki potensi yang sangat besar. Para pengusaha, pemangku kepentingan, investor, dan pembuat kebijakan yang secara strategis memposisikan diri hari ini akan memperoleh manfaat yang signifikan dari pasar yang sedang berkembang pesat ini dalam beberapa tahun mendatang.

Helen Wong, Managing Partner AC Ventures menjelaskan bahwa emuan dalam laporan mengenai pasar kendaraan listrik yang sedang berkembang pesat di Indonesia ini menegaskan peluang investasi yang luar biasa. Di AC Ventures. Pihaknya juga antusias menjadi bagian terdepan dalam transisi energi hijau ini dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

" Lonjakan dan tren kendaraan listrik roda dua saat ini mengindikasikan permintaan pasar yang jelas dan potensi keuntungan yang menjanjikan. Sebagai perusahaan investasi yang berperan sebagai perintis di sektor ini, kami berkomitmen untuk membina kerjasama strategis yang dapat melebihi target energi terbarukan Indonesia, menciptakan masa depan dengan emisi yang lebih rendah dan keberlanjutan yang lebih baik," ujar Helen dikutip TrenAsia.com dari keterangan pers yang diterima Selasa 4 Juli 2023.