Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
PT MNC Studios International Tbk (MSIN), anak usaha PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mengumumkan penandatanganan kesepakatan atas investasi ekuitas dan hak penerbitan atas game online yang berjudul Rapid Fire dengan pengembang shooting game asal Korea Selatan, LightningVR.co. Ltd (LVR).
JAKARTA – Emiten milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Studios International Tbk (MSIN), anak usaha PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mengumumkan penandatanganan kesepakatan atas investasi ekuitas dan hak penerbitan atas game online yang berjudul Rapid Fire dengan pengembang shooting game asal Korea Selatan, LightningVR.co. Ltd (LVR).
Kerja sama itu mencakup hak penerbitan global untuk semua negara, termasuk hak e-Sports, lisensi, dan merchandising. Rapid Fire adalah shooting game online militer, yang mirip dengan gim populer yang saat ini beredar, seperti Counter Strike, PUBG, Call of Duty dan Free Fire.
Rapid Fire diyakini akan digemari para pemain mobile game secara global, karena menawarkan beberapa mode kompetisi dengan gameplay yang mampu meningkatkan pengalaman bermain dari para pemainnya.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Direktur MNC Studios International, Valencia Tanoesoedibjo meyakini Rapid Fire akan menarik banyak perhatian, dengan didukung oleh superapps milik MNCN, RCTI+, yang akan memberikan pengenalan dan dukungan dengan skala global kepada komunitas gamers di seluruh dunia.
“Kami dari MSIN sangat bangga dengan aliansi strategis ini dengan LVR, yang mampu menggali dan memperluas peluang bisnis game kami secara global,” ujarnya melalui keterangan pers, dikutip Jumat, 18 Juni 2021.
Valencia menambahkan, untuk memaksimalkan pengalaman terbaik bagi penggunanya, LVR mengembangkan gim yang memerlukan kapasitas pada gadget yang rendah dengan spesifikasi yang rendah, dan gim berkualitas tinggi dengan memanfaatkan teknologi pengoptimalan data yang haknya dimiliki secara eksklusif.
Menurut Riset yang dilakukan oleh Orion Market, pasar dari game online diperkirakan akan tumbuh pada CAGR 11,9% selama tahun 2020-2026. Selain itu, kata dia, tren kompetisi gim di Indonesia yang meningkat juga akan didukung oleh program perseroan di GTV melalui E-Sports Star Indonesia.
Berdasarkan dari data Newzoo di tahun 2020, Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara dengan potensi pasar gim terbesar, yang mampu menghasilkan pendapatan sebesar US$1,7 miliar, dan mengalami peningkatan sekitar 32% setiap tahunnya. (SKO)