Rincian Operasi Peledakan Ribuan Pager dan HT oleh Mossad Israel Terungkap
- Seperti yang mungkin diperkirakan banyak pihak operasi ini sangat rumit dan butuh waktu bertahun-tahun untuk membentuknya.
Dunia
JAKARTA- Rincian utama operasi dinas intelijen Israel yang menargetkan anggota Hizbullah dengan pager dan walkie-talkie yang meledak pada bulan September 2024 akhirnya terungkap.
Informasi baru tentang operasi ini diberikan oleh dua agen senior Mossad yang baru saja pensiun. Mereka berbicara dengan majalah berita 60 Minutes yang disiarkan di jaringan televisi CBS Senin 24 Desember 2024. Keduanya mengenakan topeng saat diwawancarai dan memberikan nama palsu.
Sekadar untuk mengingat gelombang ledakan pertama terjadi pada tanggal 17 September dengan menargetkan pager yang digunakan oleh Hizbullah. Sekitar pukul 15:30 waktu setempat, tampaknya pager dipicu secara bersamaan, oleh pesan tertentu. Pesan itu tampak seperti dikirim oleh pimpinan Hizbullah. Ledakan itu terjadi dengan sedikit penundaan. Gelombang ledakan kedua pada hari berikutnya, menargetkan walkie-talkie yang digunakan oleh Hizbullah. Secara total, ribuan perangkat yang digunakan kelompok tersebut menjadi sasaran.
Seperti yang mungkin diperkirakan banyak pihak operasi ini sangat rumit dan butuh waktu bertahun-tahun untuk membentuknya. Dua agen Mossad yang disebut sebagai "Michael" dan "Gabriel" tampaknya menjadi pemain kunci dalam perencanaannya. Bahkan menurut CBS , pekerjaan untuk menjadikan walkie-talkie sebagai senjata dimulai lebih dari satu dekade sebelum serangan.
- Terus Memulih Pascapandemi, Industri Online Travel Diperkirakan Cerah di 2025
- Gen Z Mulai Kurangi Langganan Netflix hingga Spotify Imbas PPN 12 Persen
- Respons Tokoh PDIP Usai Hasto jadi Tersangka Suap
Seperti yang sudah diduga sebelumnya baterai perangkat itu digunakan untuk membawa bahan peledak. Dan ini dikonfirmasi oleh Michael. “Walkie-talkie dipilih karena dapat dimasukkan ke dalam saku dada rompi taktis yang digunakan Hizbullah,” katanya.
Baterai tersebut dibuat di di fasilitas Mossad dan kemudian dipasang pada lebih dari 16.000 walkie-talkie. Tidak semuanya digunakan pada 16 September.
Agar perangkat-perangkat ini sampai ke tangan Hizbullah, perangkat-perangkat itu dijual melalui perusahaan-perusahaan cangkang, yang kemudian menyusup ke dalam kelompok itu. Harga yang dipilih cukup rendah untuk memastikan bahwa Hizbullah merasa mendapatkan kesepakatan yang bagus. Tetapi tidak terlalu rendah untuk menimbulkan kecurigaan.
Penggunaan Pager
Untuk membuat operasi lebih efektif pager yang dilengkapi senjata ditambahkan ke dalam rencana serangan. Dan pengerjaannya jauh hari kemudian yaitu pada tahun 2022. Dalam kasus pager perangkat ini dianggap sebagai senjata yang jauh lebih andal. Salah satunya karena dibawa oleh individu yang menjadi target hampir sepanjang waktu. Mossad menemukan bahwa Hizbullah berencana membeli perangkat tersebut dari perusahaan yang berpusat di Taiwan, Gold Apollo.
Masalah dengan pager Gold Apollo asli adalah ukurannya yang terlalu ramping untuk menampung bahan peledak yang dibutuhkan. Hal ini menyebabkan Mossad menjalankan uji coba yang ekstensif. Termasuk meledakkan pager yang lebih besar pada boneka untuk mengkalibrasi efek yang merusak.
“Jumlah bahan peledak dihitung untuk melukai pejuang yang menjadi sasaran. Tetapi tidak melukai siapa pun di dekatnya,” kata Gabriel. Meskipun ada video yang menunjukkan ledakan yang melukai orang yang menjadi sasaran dan orang yang lewat. Selain itu sedikitnya dua anak meninggal.
Pada akhirnya, perangkat yang sudah jadi hanya dapat digunakan sebagai bom. Tanpa kemampuan pengumpulan intelijen.
Nada dering pager telah dipikirkan dengan matang. Ini untuk memastikan nada tersebut akan berbunyi cukup mendesak untuk menarik respons. Sementara pengatur waktu pada bahan peledak juga dihitung untuk efek yang maksimal . Waktu rata-rata untuk ledakan pager setelah mendengar panggilan adalah tujuh detik.
Menurut Gabriel, Direktur Mossad Dadi Barnea awalnya skeptis pager yang lebih besar dan lebih berat akan menarik bagi Hizbullah. Orang kemungkinan besar lebih menyukai perangkat yang lebih ringan dan lebih mudah dibawa. Namun kedua agen ini memiliki keyakinan sebaliknya.
- IDLIX Hingga LK21 Ilegal, Berikut 7 Alternatif Nonton Film Legal
- Di Tengah Fluktuasi IHSG, Saham BBRI, EXCL hingga GOTO Bisa Jadi Peluang Menarik di 2025
- Begini Proyeksi Kinerja BBNI di 2025, Target Saham Tembus Rp6.200
Kampanye iklan pun dilakukan. Menurut kedua Agen tersebut, Mossad menciptakan dunia pura-pura. “Kami adalah perusahaan produksi global. Kami menulis skenarionya, kami adalah sutradaranya, kami adalah produsernya, kami adalah aktor utamanya, dan dunia adalah panggung kami,” katanya.
Iklan tersebut menekankan fakta bahwa pager tersebut kuat, antidebu dan air, dengan daya tahan baterai yang lama. Klaim-klaim ini disajikan dalam iklan YouTube palsu yang didukung dengan testimonial palsu di internet.
Hal ini tentu saja menarik minat dari orang-orang di luar Hizbullah yang tidak menerima perangkat tersebut dari Mossad. Salah satu strategi untuk menjauhkan perangkat tersebut dari pelanggan lain adalah dengan menawarkan harga yang sangat tinggi.
Agar pager itu sampai ke tangan Hizbullah, Mossad pertama-tama harus memasoknya ke Gold Apollo yang juga mereka lakukan melalui perusahaan cangkang. Termasuk satu perusahaan di Hungaria. Kemitraan lisensi dengan Gold Apollo memungkinkan Mossad untuk memproduksi pager. Sementara perusahaan Taiwan itu masih memiliki kredibilitas.Perusahaan itu sama sekali tidak tahu bahwa mereka membeli dari Mossad.
Untuk memastikan Hizbullah mendapatkan pager tersebut, Mossad mempekerjakan pramuniaga Gold Apollo yang bersangkutan. Agen terebut tidak menyadari bahwa dirinya bekerja dengan intelijen Israel. Sales tersebut menawarkan pager pertama kepada Hizbullah secara cuma-Cuma. Sementara penjualan berikutnya memberikan sekitar 5.000 pager kepada para kelompok tersebut hingga September 2024.
Waktu peledakan pager tersebut sebagian besar didorong oleh kekhawatiran bahwa rencana tersebut akan terbongkar. Ada lebih sedikit kecurigaan seputar walkie-talkie yang diledakkan keesokan harinya. Beberapa di antaranya meledak saat dibawa ke pemakaman orang-orang yang terbunuh oleh pager.
Dengan sangat cepat, Lebanon dicekam kepanikan. Penduduk, anggota Hizbullah atau lainnya khawatir tentang perangkat elektronik apa yang akan meledak selanjutnya. Dalam dua serangan tersebut, sekitar 30 orang meninggal termasuk dua anak-anak. Selain itu, 3.000 orang terluka, yang juga merupakan bagian dari rencana Mossad. Dalam pandangan Mossad bagi yang terluka, Hizbullah harus membawanya ke rumah sakit. Mereka perlu menginvestasikan uang dan tenaga. Dan orang-orang yang terluka itu menjadi pesan nyata dari Israel untuk tidak mengganggu mereka.
Menurut kedua mantan agen Mossad, operasi itu merupakan keberhasilan besar. Hal ini bisa melemahkan kapasitas tempur Hizbullah, menghancurkan kepemimpinan, komando, dan kendalinya. Selain itu membuka jalan bagi serangan Angkatan Udara Israel yang menyerang target di seluruh Lebanon pada hari-hari berikutnya.
Mengenai pertanyaan tentang apa yang akan dilakukan Mossad selanjutnya, kita hanya bisa menebak. Namun yang jelas adalah bahwa walkie-talkie dan pager yang meledak sangat tidak mungkin akan dicoba lagi Dua agen tersebut mengatakan mereka tidak dapat menggunakan pager lagi karena sudah melakukannya.