Nampak seorang petani tengah melakukan panen tanaman kelapa sawit di kawasan Bogor Jawa Barat, Kamis 28 Mei 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Pasar Modal

Rintangan Sektor CPO Keluar dari Tekanan Volatilitas Harga

  • Sektor perkebunan sawit diperkirakan masih mengalami tekanan di tengah pemulihan pasokan minyak nabati dunia sehingga berisiko mengalami tren pelemahan hingga volatilitas harga pada tahun ini.
Pasar Modal
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Sektor perkebunan sawit diperkirakan masih mengalami tekanan di tengah pemulihan pasokan minyak nabati dunia sehingga berisiko mengalami tren pelemahan hingga volatilitas harga pada tahun ini.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan menegaskan pandangan netral terhadap sektor pekebunan crude palm oil (CPO), meskipun harga diperkirakan tetap sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan level sebelum pandemi.

Rizkia memperkirakan produksi CPO domestik akan mengalami perubahan positif dalam hal cuaca dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini berpotensi meningkatkan produksi mulai dari kuartal II-2023.

“Meskipun terjadi penyesuaian dalam harga rata-rata jual (ASP), kami memperkirakan permintaan domestik yang kuat terhadap CPO akan terus berlanjut,” tulis Rizkia melalui riset yang diterima TrenAsia.com, Rabu, 24 Mei 2023.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, Rizkia menyatakan bahwa pandangan netralnya terhadap sektor perkebunan sawit mencerminkan keseimbangan antara potensi tantangan di pasar global dan ketahanan permintaan domestik.

Berdasarkan analis itu, dia mempertahankan rekomendasi Trading Buy untuk saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dengan target harga yang lebih rendah menjadi Rp8.250 per lembar dengan implikasi P/E 2023 sebesar 10,9 kali.

Selain saham emiten sawit milik Grup Astra itu, Rizkia turut merekomendasikan Trading Buy terhadap saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dengan dengan target harga sebesar Rp1.180 per lembar dengan P/E 2023 sebesar 8,6 kali.