Risalah The Fed Diprediksi Bernada Hawkish, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.190 per Dolar AS
- Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 21 Februari 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 31 poin di level Rp15.190 per-dolar AS.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup melemah 31 poin menjelang perilisan risalah bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) yang diprediksi akan bernada hawkish.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 21 Februari 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 31 poin di level Rp15.190 per-dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Senin, 20 Februari 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 53 poin di level Rp15.159 per-dolar AS.
- Ingin Punya Rumah Meski Gaji Cuma Rp2 Juta? Simak Tips Berikut
- Mampir ke Senayan City dan Emporium Pluit 21-22 Februari, Haagen-Dazs Kasih Diskon 50 Persen
- Peringkat Sektor Ritel Dikerek jadi Overweight, Begini Prospek Saham ERAA, MAPI, dan RALS
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, inflasi AS yang masih tinggi, ditambah dengan data ketenagakerjaan yang positif, menjadi dasar prediksi bahwa The Fed akan mengeluarkan sinyal hawkish melalui risalah yang akan dirilis pekan ini.
"Inflasi yang membandel, ditambah dengan tanda-tanda penguatan di pasar tenaga kerja, memberi The Fed dorongan yang cukup untuk terus menaikkan suku bunga. Risalah pertemuan Februari The Fed kemungkinan akan mengulangi sikap hawkish bank sentral AS," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Selasa, 21 Februari 2023.
Dengan para pelaku pasar yang mewaspadai sikap The Fed sambil menanti data-data ekonomi terbaru untuk membaca prospek kenaikan suku bunga, dolar AS pun mengalami penguatan dan turut menekan mata uang Garuda.
Menurut Ibrahim, untuk perdagangan besok, Rabu, 22 Februari 2023, nilai kurs rupiah diprediksi melemah di rentang Rp15.180-Rp15.230.