Riset Accenture: Orang Tajir di Indonesia Mulai Melirik Aset Kripto
- Menurut riset dari Accenture plc, perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi manajemen, pelayanan teknologi, dan outsourcing, banyak investor kaya di Indonesia yang sudah mulai melirik aset kripto sebagai instrumen investasi untuk portofolio.
Fintech
JAKARTA - Menurut riset dari Accenture plc, perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi manajemen, pelayanan teknologi, dan outsourcing, banyak investor kaya di Indonesia yang sudah mulai melirik aset kripto sebagai instrumen investasi.
Dalam riset yang dirilis pada 6 Juni 2022 tersebut, terungkap bahwa investor kaya di Indonesia turut memasukkan aset kripto dalam portofolionya selama kuartal I-2022.
Riset itu pun menunjukkan, Indonesia dan Thailand memiliki investor terbanyak di aset kripto dibandingkan dengan Cina, Hong Kong, India, Jepang, Malaysia, dan Singapura. Sebanyak 9% investor dari Indonesia dan Thailand dikatakan telah melakukan investasi di aset digital, termasuk kripto, stablecoin, dan crypto funds.
- 7 Negara dengan Konsumsi Minyak Sawit Terbesar, Indonesia Nomor Wahid
- Pantau Jalan Tol, Ini 4 Aplikasi Resmi yang Bisa Diunduh
- Armada Berjaya (JAYA) Suntik Modal Rp2 Miliar ke Anak Usaha di Bidang Properti
Riset Accenture dilakukan dengan melibatkan lebih dari 3.200 klien di delapan negara yang disebutkan di atas. Para investor kaya yang dimaksud dalam riset ini adalah siapapun yang mengelola aset dengan dana antara US$100.000 (Rp1,46 miliar dalam asumsi kurs Rp14.464 per dolar Amerika Serikat/AS) hingga US$1 juta (Rp14,46 triliun).
Dari riset itu pula diketahui bahwa 52% investor kaya di Asia memiliki aset kripto dalam portofolio investasinya. Kripto pun menjadi kelas aset terbesar kelima bagi para investor di Asia.
Sementara, setengah dari investor Asia sudah mencakupkan aset digital dalam portofolio investasi pada kuartal I 2022, riset Accenture pun mengungkapkan bahwa sekitar 21% menyatakan rencana untuk berinvestasi di kripto pada akhir tahun.