Riset Analis: Suntikan Modal Belum Mampu Membuat Garuda Indonesia (GIAA) Untung Tahun Ini
- Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan mengatakan bahwa secara umum, tahun 2023 akan menjadi tantangan bagi maskapai penerbangan untuk mencerminkan strategi bisnisnya di atas kertas.
Korporasi
JAKARTA – Emiten maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) diperkirakan belum dapat menorehkan kinerja positif pada tahun ini kendati mendapat suntikan modal dari sejumlah pemegang saham.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan mengatakan bahwa secara umum, tahun 2023 akan menjadi tantangan bagi maskapai penerbangan untuk mencerminkan strategi bisnisnya di atas kertas.
“Meskipun kami memperkirakan GIAA tidak akan menguntungkan secara operasional pada tahun 2023, kami percaya bahwa suntikan modal memberikan landasan yang kokoh bagi perusahaan untuk fokus pada peningkatan operasinya lebih lanjut,” ujarnya dalam sebuah riset yang dirilis Kamis, 26 Januari 2023.
- Jadi Irit Kuota Internet! Ini Cara Download Lagu Gratis dan Aman Pakai MP3Now
- Google hingga Amazon, Berikut Raksasa Teknologi yang PHK Ribuan Karyawan di Awal 2023
- Tiket Online Kunjungan Solo Safari Akhir Pekan Ini Ludes Terjual
Dengan berakhirnya skema restrukturisasi utang (PKPU), perseroan bertujuan untuk memaksimalkan kinerjanya dengan struktur biaya yang adaptif. Selain itu, Garuda Indonesia berencana bakal fokus pada sejumlah strategi.
Di antaranya penyesuaian tarif sewa pesawat, optimalisasi jaringan rute penerbangan, optimalisasi komposisi armada, sewa dengan skema power by hour leasing term, optimalisasi revenue dari cargo dan ancillary.
“Data operasional saat ini yang menunjukkan pergeseran keseluruhan menuju penerbangan domestik dan pengoptimalan kargo relatif sejalan dengan panduan manajemen,” tambah Rizkia dalam risetnya.
- Kasus COVID di China Kembali Meningkat, Minyak Dunia Berpotensi Tergelincir
- Turis China Bakal Banjiri RI, PHRI Bali: Okupansi Hotel Bisa Terdongkrak 10 Persen
- Dapat Perpanjangan IUPK Tambang Batu Bara, Saham Indika Energy Rontok 4,33 Persen
Dari sisi kinerja, perseroan membukukan pendapata sebesar US$627 juta pada kuartal III-2022 atau melambung 158,9% secara tahunan (year-on-year/yoy), menjadikan pendapatan kumulatif US$1,5 miliar sepanjang sembilan bulan pertama tahun lalu.
“Dari sisi biaya, data 11M22 sudah menunjukkan beberapa perbaikan sesuai dengan strategi perusahaan, yaitu biaya sewa pesawat terhadap pendapatan sudah turun menjadi 9 persen dari 27 persen,” tutup dia.