Ilustrasi iklan.
Nasional

Riset: Anggaran Iklan Pemilu Capres Jokowi Vs Prabowo

  • Berikut pengeluaran belanja iklan pada masa kampanye secara historis, yakni pada pemilihan umum (pemilu) 2014 dan 2019.
Nasional
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA – Konsultan Bisnis dan Marketing, Yuswohady, merangkum pengeluaran belanja iklan pada masa kampanye secara historis, yakni pada pemilihan umum (pemilu) 2014 dan 2019.

Untuk tahun 2014, Yuswohady memaparkan pengeluaran belanja iklan dari kedua pasangan calon pada saat itu, yakni Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla. Ia juga merangkum belanja iklan partai politik (parpol) di televisi saat pemilihan legislatif (pileg). 

Sementara itu, untuk tahun 2019, Yuswohady mencatat pengeluaran belanja iklan negara secara keseluruhan sembari merincikan nilai belanja iklan untuk politik pada pemilu di tahun tersebut. 

Berikut ini catatan pengeluaran iklan yang dirangkum Yuswohady dalam risetnya yang berjudul Triple Winning Economies Marketing Outlook 2024:

2014

Pada tahun 2014, pengeluaran iklan selama kampanye pemilihan cukup signifikan, mencapai total Rp 186 miliar dengan penayangan sebanyak 5.775 spot di televisi. 

Dalam persaingan antara kedua pasangan calon, Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla, Prabowo-Hatta mendominasi dengan porsi 50,2%, setara dengan 2.900 spot iklan, sedangkan Jokowi-Jusuf Kalla mencapai 49,8%, atau 2.875 spot iklan. 

Sementara itu, belanja iklan partai politik selama pemilihan legislatif mencapai Rp340 miliar. Lima partai teratas yang paling banyak menghabiskan anggaran iklan di televisi adalah Hati Nurani Rakyat (Hanura) dengan Rp70,5 miliar.

Hanura diikuti oleh Partai Demokrat dengan belanja iklan Rp56,8 miliar, Partai Amanat Nasional (PAN) Rp43,8 miliar, Partai Golongan Karya (Golkar) Rp39,88 miliar, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rp33,58 miliar.

2019

Pada tahun 2019, sektor pemerintah dan organisasi politik masih mendominasi belanja iklan pada kuartal pertama dengan pertumbuhan mencapai Rp 2 triliun atau 11%. 

Kategori-kategori lain yang mengikuti termasuk layanan online dengan total Rp1,9 triliun, perawatan rambut dengan total Rp1,8 triliun, rokok kretek Rp1,7 triliun, dan produk instan makanan Rp1,5 triliun. 

Lima pengiklan teratas dalam kategori pemerintah dan organisasi politik adalah Calon Presiden & Wakil Presiden dengan pengeluaran Rp 206,6 miliar.

Kemudian, Calon Presiden & Wakil Presiden diikuti oleh Komisi Pemilihan Umum dengan angka Rp93,2 miliar, Calon Legislatif Rp92 miliar, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Rp60,7 miliar, dan Partai Hanura Rp51,5 miliar.