Riset Bank Mandiri Taksir Kredit Perbankan Nasional Tumbuh 5 Persen Tahun Ini
JAKARTA – Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan kredit perbankan nasional tumbuh sebesar 5% tahun ini seiring dengan pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, keberhasilan program vaksinasi yang sudah mulai berjalan menjadi game changer bagi akselerasi pemulihan ekonomi ke depan. “Namun demikian, kami memandang ketidakpastian akibat pandemi COVID-19 masih cukup besar, terutama laju peningkatan kasus yang […]
Industri
JAKARTA – Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan kredit perbankan nasional tumbuh sebesar 5% tahun ini seiring dengan pemulihan ekonomi nasional.
Selain itu, keberhasilan program vaksinasi yang sudah mulai berjalan menjadi game changer bagi akselerasi pemulihan ekonomi ke depan.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Namun demikian, kami memandang ketidakpastian akibat pandemi COVID-19 masih cukup besar, terutama laju peningkatan kasus yang masih tinggi. Hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja pertumbuhan dan kualitas kredit perbankan ke depan,” mengutip riset tersebut, Selasa, 2 Februari 2021.
Riset tersebut menyampaikan, pertumbuhan kredit perbankan pada November 2020 mengalami kontraksi sebesar -1,4% secara year over year (yoy). Nilai total kredit pada November 2020 tercatat sebesar Rp5.447,5 triliun.
Pertumbuhan kredit terus melemah sejak Maret 2020 dan tumbuh negatif sejak Oktober 2020 sebesar -0,5% yoy. Pertumbuhan kredit negatif secara yoy pada Oktober 2020 tersebut merupakan pertama kali sejak April 2002.
Secara year to date (ytd), pertumbuhan kredit pada November 2020 sudah terkontraksi sebesar -3,0%, turun dari Oktober 2020 -2,4% ytd. Penyaluran kredit ke sektor-sektor utama lapangan usaha (LU) cenderung menurun.
Di sisi lain, kualitas kredit juga terterpantau catat memburuk. Non Performing Loan (NPL) per November 2020 tercatat sebesar 3,18%, memburuk dibandingkan posisi Oktober 2020 yang sebesar 3,15%.
Beberapa sektor dengan NPL tertinggi pada November 2020 adalah sektor Pertambangan dan Penggalian 7,11% (vs. Oktober 5,70%), Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 6,25% (vs. Oktober 6,36%).
Perikanan 4,96% (vs. Oktober 4,83%), Industri Pengolahan 4,65% (vs. Oktober 4,56%), dan Perdagangan 4,56% (vs. Oktober 4,58%).