Acara diskusi Insight Day: HSBC Quality of Life 2024 di Jakarta, Kamis, 7 November 2024.
Perbankan

Riset HSBC: Separuh Individu Kaya di Indonesia Berencana Bekerja di Usia Tua

  • Dalam konteks ini, HSBC Quality of Life 2024 mengungkapkan bahwa nasabah kaya (affluent) di Indonesia menjadikan perencanaan pensiun sebagai salah satu dari tiga prioritas utama dalam rencana keuangan mereka.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Riset terbaru dari HSBC Quality of Life 2024 mengungkapkan bahwa kesejahteraan keuangan, kesehatan mental, dan kebugaran fisik saling berkaitan erat dalam menentukan kualitas hidup. 

Ketiga faktor ini berperan penting dalam memastikan keseimbangan hidup, dan kekurangan dalam salah satunya dapat memengaruhi yang lain secara signifikan. 

Menghadapi kenyataan ini, individu kaya di Indonesia semakin sadar akan pentingnya persiapan finansial untuk masa tua mereka. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), mengatasi ketidakpastian finansial adalah salah satu kunci dalam menjaga kesehatan mental dan fisik di usia lanjut. 

Dalam konteks ini, HSBC Quality of Life 2024 mengungkapkan bahwa nasabah kaya (affluent) di Indonesia menjadikan perencanaan pensiun sebagai salah satu dari tiga prioritas utama dalam rencana keuangan mereka. 

Meskipun demikian, sebanyak 32% nasabah affluent di Indonesia belum memiliki rencana pensiun yang matang atau komprehensif. Hambatan utama mereka adalah ketidakpastian mengenai besarnya dana yang dibutuhkan untuk pensiun serta inkonsistensi dalam pengelolaan dana pensiun. 

Dana Ideal untuk Masa Pensiun 

Menurut temuan riset ini, nasabah kelas atas di Indonesia memperkirakan bahwa dana sebesar US$340.000 atau setara dengan Rp5,37 miliar (kurs 1 US$ = Rp15.796) merupakan jumlah yang ideal untuk memasuki masa pensiun. Namun yang menarik, 50% dari mereka masih berencana untuk terus bekerja di usia lanjut. 

Keinginan untuk tetap bekerja setelah usia pensiun berkaitan dengan beberapa faktor kecemasan yang dihadapi para nasabah kaya ini. Mereka khawatir akan kebutuhan dana untuk mengatasi penurunan kondisi fisik serta meningkatnya biaya layanan kesehatan. 

Di samping itu, inflasi menjadi ancaman yang dapat mengikis daya beli dana pensiun yang telah mereka kumpulkan, terutama bagi mereka yang memiliki tujuan menyekolahkan anak di luar negeri. 

Tantangan dalam Perencanaan Pensiun 

Lanny Hendra, Direktur Wealth and Personal Banking HSBC Indonesia, menyatakan, riset HSBC Quality of Life 2024 menunjukkan bahwa kelas affluent di Indonesia memiliki kesenjangan antara aspirasi dan kesiapan dalam perencanaan pensiun. 

"Kendati pensiun merupakan prioritas, keinginan lain seperti pendidikan anak di luar negeri, situasi ekonomi global, dan tingginya biaya hidup sering kali menjadi kendala yang menyebabkan nasabah belum memiliki rencana pensiun yang menyeluruh," papar Lanny dalam acara diskusi Insight Day: HSBC Quality of Life 2024 di Jakarta, Kamis, 7 November 2024. 

HSBC berkomitmen untuk mendukung nasabah dalam merencanakan masa pensiun mereka secara komprehensif dan berkelanjutan. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa nasabah tidak hanya mampu mencapai target akumulasi kekayaan, tetapi juga dapat merasa tenang menghadapi masa depan sesuai rencana mereka. 

Layanan perencanaan pensiun yang disediakan oleh HSBC mencakup dukungan agar nasabah mampu mempertahankan gaya hidup mereka di usia tua, meminimalkan tekanan finansial, serta mencapai kemandirian finansial. Rencana ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesehatan mental nasabah dengan menghadirkan rasa aman, tenang, dan kebahagiaan melalui jaminan keuangan. 

Tips Perencanaan Pensiun dari HSBC 

Dalam kesempatan yang aama, Sumirat Gandapraja, Head of Network Sales and Distribution HSBC Indonesia, berbagi beberapa langkah penting yang dapat diambil untuk menyiapkan perencanaan pensiun dan meningkatkan kualitas hidup di usia tua: 

1. Mulai Sedini Mungkin 

Makin dini memulai perencanaan pensiun, makin besar peluang untuk memaksimalkan pertumbuhan investasi dan meraih target finansial. Menurut survei, 77% Gen Z dan Milenial yang tergolong nasabah affluent sadar akan pentingnya perencanaan pensiun, namun hanya 50% dari mereka yang memiliki rencana pensiun komprehensif. 

2. Rencana Komprehensif 

Tentukan target pensiun, hitung jumlah dana yang dibutuhkan, dan pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko serta waktu pensiun yang diinginkan. 

3. Evaluasi Berkala 

Seiring perubahan kondisi keuangan dan tujuan hidup, penting untuk meninjau dan menyesuaikan rencana pensiun secara berkala. 

4. Dukungan Profesional 

Bagi yang merasa kesulitan, berkonsultasilah dengan perencana keuangan untuk mendapatkan panduan dan saran yang tepat. 

HSBC Premier dan Tiga Pilar Kualitas Hidup 

Melihat kesenjangan antara aspirasi dan kenyataan dalam perencanaan keuangan segmen affluent ini, HSBC Premier menghadirkan solusi finansial yang berfokus pada tiga pilar utama: pengelolaan kekayaan (wealth management), gaya hidup dan kesehatan (lifestyle and wellness), serta pendidikan di luar negeri (international education). 

Solusi wealth management dari HSBC Premier mengedepankan perencanaan dan konsultasi keuangan yang didukung oleh para relationship manager profesional, serta dilengkapi dengan perangkat Financial Health Check. 

HSBC Indonesia pun telah menerima penghargaan sebagai Best Wealth Manager tahun ini berkat pengalaman, wawasan, dan teknologi yang didukung jaringan global, sehingga dapat memberikan layanan perencanaan finansial yang berkelanjutan. 

HSBC Premier juga menyediakan beragam layanan yang mendukung nasabah dalam menjaga gaya hidup sehat dan kebugaran fisik maupun mental. Layanan tambahan termasuk fasilitas complimentary Medical Check-Up tahunan. 

Di sisi gaya hidup, HSBC Premier menyediakan layanan seperti Airport Transfer domestik hingga enam kali pertahun dan Asuransi Perjalanan hingga Rp10 miliar serta Purchase Protection hingga Rp300 juta, yang membantu menghadirkan kenyamanan lebih bagi nasabah saat bepergian. 

Dengan jaringan internasional yang luas, nasabah HSBC Premier Indonesia dapat diidentifikasi di lebih dari 30 negara. Ini sangat bermanfaat bagi orang tua yang anaknya menempuh pendidikan di luar negeri. 

Layanan seperti pembukaan rekening sebelum keberangkatan, fitur Global View dan Global Transfer pada aplikasi Mobile Banking memungkinkan orang tua memantau seluruh rekening di berbagai negara, serta mengirimkan dana secara real-time tanpa biaya hingga US$100.000 perhari.