Nampak petugas sedang mengambil sampel tes PCR acak untuk sejumlah pedagang di pasar anyar Kota Tangerang, Rabu 5 Januari 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Riset Terbaru AS: Vaksin Booster Mampu Perangi Penyebaran Omicron

  • Penelitian terbaru yang dilakukan tiga peneliti di Amerika Serikat menunjukkan bahwa dosis ketiga vaksinasi atau vaksinasi booster adalah kunci untuk memerangi varian Omicron.

Nasional

Daniel Deha

JAKARTA -- Penelitian terbaru dan untuk pertama kalinya yang dilakukan tiga peneliti di Amerika Serikat menunjukkan bahwa dosis ketiga vaksinasi atau vaksinasi booster adalah kunci untuk memerangi varian baru COVID-19 Omicron.

Penelitian tersebut dipimpin oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS yang menyebut vaksin booster mampu memberikan perlindungan 90% terhadap pasien rawat inap karena COVID-19.

Melansir Reuters, Sabtu, 22 Januari 2022, secara keseluruhan, para peneliti menyarankan bahwa vaksin booster membantu melindungi terhadap infeksi dan penyakit simtomatik.

Orang dewasa berusia 50 tahun ke atas melihat manfaat paling besar dari dosis ekstra vaksin yang dibuat oleh BioNTech SE dengan Pfizer Inc atau Moderna Inc tersebut.

"Perlindungan terhadap infeksi dan rawat inap dengan varian Omicron adalah yang tertinggi bagi mereka yang mengikuti perkembangan vaksinasi mereka, yang berarti mereka yang dikuatkan ketika mereka memenuhi syarat," kata Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky dalam pengarahan Gedung Putih pada Jumat kemarin.

Seperti yang telah ditunjukkan di negara lain, vaksin booster bekerja lebih baik terhadap varian Delta daripada Omicron, versi virus SARS-CoV-2 yang sangat bermutasi yang mampu menghindari kekebalan dari vaksin dan infeksi sebelumnya.

Salah satu penelitian, yang diterbitkan pada 21 Januari di Laporan Mingguan Morbiditas dan Mortalitas CDC, melihat tingkat rawat inap, departemen darurat dan kunjungan perawatan darurat di 10 negara bagian antara 26 Agustus 2021 dan 5 Januari 2022.

Ditemukan bahwa perlindungan dari dua dosis vaksin turun menjadi 57% pada orang yang mendapat suntikan kedua setidaknya enam bulan sebelumnya.

Di antara mereka yang menerima vaksin booster, perlindungan dari rawat inap dan kunjungan perawatan darurat adalah 90%.

Dalam penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal medis JAMA, para peneliti meninjau data pada 23.391 kasus COVID-19 yang disebabkan oleh varian Delta atau Omicron di antara orang-orang yang diuji antara 10 Desember 2021 dan 1 Januari 2022.

Mereka menemukan bahwa di antara orang yang mencari tes untuk gejala mirip COVID, mereka yang telah menerima tiga dosis vaksin COVID-19 memiliki perlindungan tertinggi dari infeksi dibandingkan dengan mereka yang mendapat dua dosis atau tidak divaksinasi sama sekali.

Selain itu, data dari Inggris menunjukkan bahwa peningkatan perlindungan antibodi yang diperoleh dari vaksin booster berkurang setelah 10 bulan, sehingga tidak jelas berapa lama manfaat itu akan bertahan.

Beberapa negara sudah mulai menawarkan dosis vaksin booster tambahan, termasuk Indonesia, tetapi penelitian terbaru dari Israel menunjukkan bahwa sementara dosis keempat vaksin meningkatkan antibodi, levelnya tidak cukup tinggi untuk mencegah infeksi oleh varian Omicron.