Riset UI: Ekosistem Gojek dan GoTo Financial Sumbang Rp249 Triliun untuk Perekonomian RI
- Ekosistem digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) memberikan kontribusi pada perekonomian Indonesia sekitar Rp249 triliun pada 2021.
Fintech
JAKARTA – Ekosistem digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) memberikan kontribusi pada perekonomian Indonesia sekitar Rp249 triliun pada 2021. Angka tersebut setara dengan 1,6% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Laporan ini berdasarkan riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang berjudul “Dampak Ekosistem Gojek terhadap Perekonomian Indonesia 2021: Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional.”
Peneliti LD FEB UI, Alfindra Primaldhi mengatakan bahwa kontribusi ekonomi ini meningkat 60% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini juga menunjukkan bahwa ekosistem Gojek terus memberikan kontribusi positif pada perekonomian nasional setiap tahunnya.
“Riset tahun ini menunjukkan bahwa mayoritas mitra dalam ekosistem Gojek mulai mengalami pemulihan pendapatan dibandingkan awal pandemi. Hal ini menunjukkan ekosistem Gojek membantu percepatan proses pemulihan pada mitranya,” ujarnya dalam webinar, Kamis, 21 Oktober 2021.
- Akibat Maintenance, Surya Esa Perkasa (ESSA) Tutup Pabrik Amonia Sebulan
- Kredit Melejit, Laba Bersih BTN Q-3 Melesat 35,32 Persen Tembus Rp1,52 Triliun
- Sambut Ajang MotoGP, 300 Hunian Pariwisata Dibangun di Mandalika NTB
Selain itu, terdapat temuan menarik lainnya dari riset tersebut. Seperti peningkatan pendapatan unutuk mitra UMKM GoFood rata-rata sebesar 66%, serta mitra driver GoCar dan GoRide dengan rata-rata peningkatan pendapatan sebesar 24% dan 18% pada 2021.
Optimisme masyarakat terhadap platform online sebagai tempat mencari nafkah juga tampak semakin tinggi. Hampir seluruh mitra driver dan mitra kurir memprioritaskan fleksibilitas waktu dalam kemitraan dengan Gojek.
Sedangkan, 4 dari 5 mitra driver menyatakan mereka tetap dapat memiliki pendapatan untuk menafkahi diri dan keluarga melalui kemitraan dengan Gojek. 4 dari 5 mitra kurir juga menyatakan puas dengan kemitraan dengan Gojek.
“Mayoritas atau sekitar 80% mitra UMKM dan mitra driver di ekosistem Gojek semakin optimistis terhadap tren pertumbuhan layanan online setelah pandemi dan ingin terus bermitra dengan Gojek ke de pannya,” tulis laporan tersebut.
Tak hanya itu, jumlah penguasaha pemula yang memanfaatkan GoFood meningkat 47% selama masa pandemi, dibandingkan dengan periode sebelumnya, 31%. 4 dari 5 pelaku UMKM percaya GoFood mendorong pertumbuhan usaha.
Adapun manfaat utama yang dirasakan oleh pelaku UMKM dari kemitraan dengan GoFood adalah kesempatan promosi, perluasan akses pasar, kemudahan pengelolaan operasional melalui aplikasi GoBiz, dan adanya pelatihan kewirausahaan.
Di sisi lain, 3 dari 4 mitra UMKM menganggap biaya komisi GoFood sudah sesuai dengan manfaat yang didapatkan. Sekitar 44% UMKM social seller turut menyatakan lebih sering atau selalu menggunakan GoSend untuk mengirimkan barang dengan rata-rata kenaikan pendapatan sebesar 18%.
Alfindra memaparkan, keberadaan ekosistem Gojek membantu meningkatkan pendapatan mitra driver dan UMKM selama pandemi. Dalam penelitian ini juga diperlihatkan mayoritas konsumen konsisten menggunakan, dan membelanjakan lebih dari seperempat pendapatan bulanannya di dalam ekosistem Gojek.
“Maka selama pandemi, ekosistem Gojek menjadi salah satu pilihan konsumen untuk tetap produktif. Mereka juga merasa aman menggunakan layanan dalam ekosistem ini,” imbuhnya.
Kontribusi Gojek Terhadap Pemulihan Ekonomi Nasional
Wakil Kepala LD FEB UI, Paksi Walandouw mengatakan, resiliensi, kecepatan pemulihan melalui peningkatan pendapatan mitra driver dan UMKM yang berada di ekosistem Gojek, serta loyalitas konsumen berdampak positif pada pemulihan ekonomi Indonesia pada masa pandemi.
“Ini ditunjukkan dengan peningkatan pendapatan para mitra driver dan UMKM pada 2021, yang diperkirakan akan mencapai Rp66 triliun dari tahun 2020 ke 2021,” tutur dia,
Peningkatan tersebut membuat kontribusi ekosistem Gojek dan GoTo Financial pada perekonomian nasional diperkirakan naik 60% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 249 triliun atau 1,6% dari PDB Indonesia di tahun 2021.
Angka ini dihitung berdasarkan total pendapatan dari mitra GoRide dan GoCar di sektor transportasi darat, dan total pendapatan dari platform Gojek dari mitra UMKM GoFood, social seller, dan mitra UMKM GoTo financial serta multiplier effect yang dihitung dari total output untuk sektor perhubungan darat dan sektor penyediaan jasa.
Riset ini dilakukan di beberapa kota dengan responden di antaranya konsumen, UMKM, mitra driver dan mitra kurir yang sudah menggunakan layanan Gojek sebelum pandemi. Total responden yang mengisi kuesioner secara lengkap dan dapat dilakukan analisis adalah 42.471 orang yang tersebar di 21 kota.