<p>Anak usaha PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang merupakan pengelola ritel Alfamidi, merupakan ritel milik konglomerat Djoko Susanto / Alfamidiku.com</p>
Korporasi

Ritel Alfamidi Milik Konglomerat Djoko Susanto Kantongi Pendapatan Rp12,66 Triliun

  • Anak usaha PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang merupakan pengelola ritel Alfamidi, berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 8,89% menjadi Rp12,66 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp11,63 triliun.

Korporasi

Reza Pahlevi

JAKARTA – Anak usaha PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang merupakan pengelola ritel Alfamidi, berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 8,89% menjadi Rp12,66 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp11,63 triliun.

Mengutip laporan keuangan tahunan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 30 Maret 2021, beban perusahaan turut meningkat. Tercatat, beban pokok pendapatan meningkat 9,09% menjadi Rp9,5 triliun dari tahun sebelumnya Rp8,71 triliun. Beban penjualan dan distribusi juga ikut membengkak 13,6% menjadi Rp2,7 triliun dari sebelumnya Rp2,38 triliun.

Dengan catatan tersebut, laba usaha MIDI pun turun tipis 1,4% menjadi Rp456,58 miliar dari periode sebelumnya yang mencapai Rp463,35 miliar. Adapun, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat turun tipis menjadi Rp200,27 miliar dari sebelumnya Rp203,07 miliar.

Di sisi lain, liabilitas membengkak 20% menjadi Rp4,52 triliun dari sebelumnya Rp3,77 triliun. Rinciannya, liabilitas jangka pendek meningkat 17,14% menjadi Rp3,4 triliun dari sebelumnya Rp2,9 triliun dan liabilitas jangka panjang meningkat 29,77% menjadi Rp1,13 triliun dari sebelumnya Rp870,84 miliar.

Total ekuitas juga meningkat 14,59% dari tahun 2019. MIDI mencatatkan ekuitas sebesar Rp1,39 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,22 triliun.

Dengan begitu, total aset MIDI pun menjadi sebesar Rp5,92 triliun di tahun 2020. Ini meningkat 18,69% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,99 triliun. (SKO)