RMK Energy Kantongi Pendapaptan Rp1,3 Triliun hingga Semester I-2023
- PT RMK Energy Tbk (RMKE) berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,3 triliun atau meningkat secara signifikan sebesar 19,7% year on year (YoY) hingga Juni 2023 atu sepanjang semester I-2023.
Korporasi
JAKARTA - PT RMK Energy Tbk (RMKE) berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,3 triliun atau meningkat secara signifikan sebesar 19,7% year on year (YoY) hingga Juni 2023 atu sepanjang semester I-2023.
Direktur Keuangan Perseroan, Vincent Saputra, mengatakan, pertumbuhan pendapatan usaha tersebut berasal dari segmen jasa yang telah tumbuh 99,7% YoY pada semester I-2023.
"Perseroan masih dapat mencetak kinerja operasional dan finansial yang terus bertumbuh dan secara rata-rata telah mencapai 41,4 persen dari target tahun 2023. Manajemen masih melihat prospek yang jauh lebih baik di semester kedua tahun ini dengan cuaca yang lebih mendukung (fenomena el nino ), musim dingin pada akhir tahun serta harga batu bara yang cenderung stabil,” katanya dalam konferensi perse paparan Kinerja semester I-2023 secara daring pada Kamis, 3 Agustus 2023.
- Rencana Gabung OECD, Indonesia Ingin Optimalkan Bonus Demografi
- 6 Mitigasi Risiko Serangan Siber Tahun 2023, Mana yang Jadi Prioritas untuk Indonesia?
- Keuntungan HSBC Bank Naik Dua Kali Lipat
- Orang Tua Wajib Tahu, Berikut Cara Deteksi Gangguan Pendengaran pada Bayi
Vincent menjelaskan, untuk margin laba segmen jasa yang kian tebal mendongkrak kinerja keuangan Perseroan sehingga berhasil membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp199,2 miliar atau meningkat sebesar 28,8% YoY pada semester pertama tahun 2023.
Pertumbuhan segmen jasa ini ditopang oleh kenaikan volume bongkaran kereta dan muatan tongkang yang tumbuh signifikan masing-masing sebesar 23% YoY dan 35% YoY. Jumlah bongkaran kereta dan muatan tongkang hingga Juni 2023 masing-masing telah mencapai 6,3 juta MT dan 4,3 juta MT.
Pendapatan dari segmen penjualan batu bara cenderung stagnan atau flat di tengah normalisasi harga batu bara yang terkoreksi sebesar 16,1% YoY hingga Juni 2023, namun kinerja segmen ini masih ditopang oleh pertumbuhan volume penjualan batu bara sebesar 11,9% YoY menjadi 1,1 juta MT.
Pertumbuhan volume penjualan batu bara ini sebagian besar berasal dari pertumbuhan produksi tambang in-house, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) yang memproduksi 671,8K MT batu bara, atau meningkat sebesar 45,7% YoY dan berkontribusi 60% ke total volume penjualan batu bara.
Selain didukung oleh pertumbuhan volume batu bara, perseroan juga berupaya mengoptimalkan biaya operasional dengan beban pokok pendapatan penjualan batu bara yang turun 43,1% YoY pada kuartal ke-2 tahun ini.
Perseroan bergerak di bidang jasa logistik batu bara terintegrasi dengan kontribusi laba yang berasal dari segmen jasa dan segmen batu bara masing-masing sebesar 59,3% dan 40,7% hingga Juni 2023.
Vincent menyakini tren akan terus berlanjut dengan kontribusi laba yang lebih besar dari segmen jasa batu bara seperti kinerja Perseroan pada masa sebelum pandemi. Walau di tengah cuaca yang kurang mendukung dan normalisasi harga batu bara.