Ilustrasi Batu Bara
Energi

RMK Energy Proyeksikan Harga Batu Bara Stabil di US$55 per Ton

  • PT RMK Energy Tbk (RMKE) salah satu perusahaan yang bergerak di bidang angkutan batu bara memproyeksikan harga batu bara akan tetap stabil hingga akhir tahun 2023.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - PT RMK Energy Tbk (RMKE) memproyeksikan harga batu bara akan tetap stabil hingga akhir tahun 2023.

Direktur Keuangan Perseroan, Vincent Saputra mencontohkan untuk harga batu bara Gar 42, diperkirakan tidak ada perubahan harga yang signifikan kecuali ada kejadian ekstrem yang terjadi.

"Ambil contoh Gar 42, batu bara yang cukup banyak di tempat kami dan cukup common untuk benchmark produksi. Kami lihat Gar 42 stabil di range US$50-US$55 per ton," katanya dalam konferensi pers paparan kinerja semester I secara daring pada Kamis, 3 Agustus 2023.

RMKE menyampaikan pendapatan dari segmen penjualan batu bara cenderung flat di tengah normalisasi harga batubara yang terkoreksi sebesar 16,1% (year on year/ YoY hingga Juni 2023. Akan tetapi kinerja segmen ini masih ditopang oleh pertumbuhan volume penjualan batu bara sebesar 11,9% YoY menjadi 1,1 juta MT.  

Pertumbuhan volume penjualan batu bara ini sebagian besar berasal dari pertumbuhan produksi tambang in-house, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) yang memproduksi 671,8K MT batu bara, atau meningkat sebesar 45,7% YoY dan berkontribusi 60% ke total volume penjualan batu bara.

Namun meski stabilnya harga batu bara, Vincent tetap was was. Pasalnya kondisi cuaca yang kurang mendukung membuat tantangn perseroan untuk mencetakkan produksi dan pendistribusian akan sedikit terganggu.

Adapun perseroan mencatatkan, laba bersih konsolidasian sebesar Rp199,2 miliar atau meningkat sebesar 28,8% YoY pada semester pertama tahun 2023.

Sebagai satu perusahaan yang bergerak di bidang angkutan batu bara pertumbuhan segmen jasa ini ditopang oleh kenaikan volume bongkaran kereta dan muatan tongkang yang tumbuh  masing-masing sebesar 23% YoY dan 35% YoY. Jumlah bongkaran kereta dan muatan tongkang hingga Juni 2023 masing-masing telah mencapai 6,3 juta MT dan 4,3 juta MT.

Sedangkan untuk pendapatan usaha perseroan membukukan sebesar Rp1,3 triliun atau meningkat secara  sebesar 19,7% year on year (YoY) hingga Juni 2023 atu sepanjang semester I-2023.