<p>Gedung PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) / Rni.co.id</p>
Nasional

RNI Ingin Erick Thohir Bentuk Holding BUMN Pangan Akhir 2020

  • RNI akan memimpin delapan BUMN dalam Holding BUMN Pangan, antara lain PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Pertani (Persero), PT Perikanan Nusantara (Persero), PT Perikanan Indonesia (Persero), PT Berdikari (Persero), PT Garam (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), dan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) alias BGR Logistics.

Nasional

Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI berharap pembentukan holding BUMN klaster pangan dapat terwujud pada akhir tahun 2020.

Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha RNI Febriyanto mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir sudah menunjuk perseroan sebagai ketua klaster pangan. Saat ini, kata dia, tengah dalam proses menjadi holding BUMN pangan.

“Mudah-mudahan pada akhir tahun ini paling lambat hal tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dan pemerintah untuk menjadi holding BUMN pangan,” kata Febriyanto dalam diskusi daring di Jakarta, dilansir Antara, Kamis, 24 September 2020.

Menurut Febriyanto, terdapat delapan BUMN yang akan bergabung ke dalam klaster pangan dalam rangka persiapan sebagai holding.

Delapan BUMN tersebut antara lain PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Pertani (Persero), PT Perikanan Nusantara (Persero), PT Perikanan Indonesia (Persero), PT Berdikari (Persero), PT Garam (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), dan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) alias BGR Logistics.

“Terkait rantai produksi holding BUMN pangan ini, kalau melihat di sisi hulu bagaimana BUMN pangan berperan katakanlah sebagai penyedia komoditas strategis bagi bangsa seperti beras, jagung, daging dan sebagainya. Barang-barang ini akan kita off take dari teman-teman kita yang selama ini berperan dalam mata rantai penyediaan pangan seperti petani plasma, nelayan, koperasi, BUMDes, dan lain-lain,” kata Febriyanto.

Strategic Holding

Para petani, nelayan, BUMDes dan koperasi tersebut akan dilibatkan dalam rantai produksi sampai ke hilir menjadi bahan pangan yang siap didistribusikan atau dikomersialkan melalui jaringan ritel BUMN pangan.

“Tentu kita tidak bekerja sendiri karena memang kita tahu bahwa jaringan pasar ritel cukup luas. Sehingga kita melibatkan juga para pelaku bisnis di jaringan ritel untuk mendistribusikan komoditi pangan kita,” kata Febriyanto.

Dia juga menambahkan bahwa RNI sendiri sebetulnya strategic holding. Semua operasional, proses bisnis, produksi dan sebagainya dilaksanakan oleh anak-anak perusahaan RNI yang bergerak di bidang agroindustri.

Kemudian RNI juga memiliki anak perusahaan yang mendistribusikan alat-alat kesehatan. Lalu, ada juga anak perusahaan yang berperan di bidang distribusi, perdagangan serta pemasaran. (SKO)