Robot di Pabrik Tesla Ternyata Pernah Serang Karyawan Hingga Cedera Serius
- Sebuah laporan baru yang mengejutkan mengungkapkan bahwa seorang pekerja di pabrik Tesla di Austin mengalami cedera serius setelah diserang oleh robot. Kejadian ini terjadi dua tahun lalu, membuka diskusi tentang perlunya meningkatkan keselamatan pekerja di tempat kerja yang semakin otomatis.
Tekno
JAKARTA - Sebuah laporan baru yang mengejutkan mengungkapkan bahwa seorang pekerja di pabrik Tesla di Austin mengalami cedera serius setelah diserang oleh robot. Kejadian ini terjadi dua tahun lalu, membuka diskusi tentang perlunya meningkatkan keselamatan pekerja di tempat kerja yang semakin otomatis.
Menurut laporan The Information, insiden tersebut terjadi ketika seorang insinyur sedang bekerja dengan tiga robot di pabrik pada tahun 2021. Tanpa disadarinya, satu dari tiga robot tersebut tetap aktif.
Robot ketiga tersebut secara tak terduga "menjepit insinyur tersebut ke permukaan, mendorong cakarnya ke tubuhnya dan menyebabkan pendarahan dari punggung dan lengannya."
- Siap-Siap, 8 Emiten Ini Bakal IPO di BEI Awal Tahun 2024
- PLN Hubungkan Saluran Kabel Laut 20 kV, Ketiadaan Listrik di Pulau Buluh Berakhir
- Profil Indra Charismiadji, Jubir Timnas AMIN yang Tersandung Penggelapan Pajak
Pekerja lain di sekitar akhirnya berhasil menekan tombol darurat, memungkinkan korban untuk melepaskan diri. Namun, kejadian ini menyoroti risiko yang terkait dengan otomatisasi di tempat kerja dan perlunya langkah-langkah tambahan untuk melindungi pekerja.
Tesla belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden tersebut. Meskipun laporan cedera telah diajukan oleh Tesla ke otoritas setempat, belum jelas apakah ada tindakan hukum federal yang diambil terkait kejadian ini.
Pentingnya keselamatan pekerja di pabrik-pabrik otomatis seperti Giga Texas menjadi sorotan, terutama karena tingkat cedera tampaknya lebih tinggi dibandingkan dengan pabrik otomotif serupa. Data federal menunjukkan bahwa hampir satu dari 21 pekerja di pabrik Tesla Austin mengalami cedera pada tahun lalu, angka yang jauh di atas rata-rata industri.
Hal ini memunculkan pertanyaan tentang apakah peningkatan otomatisasi di tempat kerja sebanding dengan risiko yang dihadapi pekerja. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan robot dapat mengurangi risiko cedera pada tugas-tugas berbahaya, ada keprihatinan bahwa efisiensi robot dapat meningkatkan tekanan pada pekerja manusia untuk mencapai target produksi yang tinggi.
Seiring industri semakin mengadopsi otomatisasi, perlunya regulasi dan standar keselamatan yang ketat menjadi semakin mendesak. Kejadian di pabrik Tesla menjadi peringatan bagi perusahaan lain dan pemerintah untuk memastikan bahwa keselamatan pekerja tetap menjadi prioritas utama di era otomatisasi ini.