Area kerja Pelindo IV.
Industri

Proyek Investasi BUMN Pelindo IV Senilai RP1,2 Triliun Telah Rampung 72%

  • Proyek investasi fisik milik PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) atau Pelindo IV sudah menunjukan tanda-tanda penyelesaian.
Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Proyek investasi fisik milik PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) atau Pelindo IV sudah menunjukan tanda-tanda penyelesaian. Progress proyek ini telah mencapai 72,47% dengan penyerapan anggaran sebesar Rp254,16 miliar per kuartal II-2021.

Total dana investasi yang disiapkan perseroan ini mencapai Rp1,57 triliun.  Proyek fisik ini tersebar di berbagai lokasi di Indonesia timur.

Direktur Utama Pelindo IV Prasetyadi membeberkan, progress dari masing masing proyek fisik antara lain Cabang Jayapura (82,1%), Cabang Fakfak (77,9%), proyek di Direktorat Teknik  (75%), dan Cabang Sorong (71,7%).

Lalu, Cabang Terminal Peti kemas Bitung (38,2%), Cabang Terminal Peti kemas Makassar (47,7%), Cabang Tarakan (12,7%), dan Cabang Pantoloan (5,0%).

“Kami optimistis hingga akhir 2021 nanti, semua pekerjaan fisik akan rampung sesuai dengan target yang ditetapkan,” kata Prasetyadi dalam keterangan tertulis yang diterima TrenAsia.com, Kamis, 29 Juli 2021.

Kemudian, pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN)  Makassar New Port (MNP) suda mencapai 77,554%.   MNP, kata Prasetyadi, bakal menjadi tumpuan baru perseroan untuk menggenjot target arus peti kemas.

“MNP Tahap I A telah dioperasikan. Saat ini pembangunan yang sedang berjalan adalah konstruksi Tahap I B dan I C,” ujar Prasetyadi.

Meski belum rampung seutuhnya, MNP tercatat akan mengimplementasikan digitalisasi dalam proses bongkar muat arus barang. 

Pergerakan peti kemas, melalui sistem ini,  bisa terpantau secara real time. Hal ini pun bisa menjadi cara agar tidak ada praktik pungutan liar (pungli) dalam pelayanan bongkar muat peti kemas di pelabuhan.

Melalui digitalisasi ini, perusahaan tidak harus lagi menurunkan petugas tally pada alat bongkar muat seperti Rubber tyred gantry (RTG) dan reach stacker (RS).

Selain itu, digitalisasi sistem ini bisa menghemat waktu pelayanan jasa peti kemas. Pasalnya, terdapat truck register number (TRN) yang menjadi penanda pergerakan truk pembawa peti kemas yang bisa dilihat secara jelas oleh operator.

Dalam mempersiapkan implementasi ini, Pelabuhan Makassar juga telah melakukan pemutakhiran data truk yang aktif beroperasi di TPM dan MNP menyusul diberlakukannya TRN tersebut.