Bus Listrik
Nasional

Rogoh Kocek Hingga Rp3,6 Miliar, Pemkot Bogor Siapkan Pengadaan Bus Listrik

  • Setelah mobil listrik masuk anggaran tahun 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor siap merogoh kocek hingga Rp3,6 miliar untuk pengadaan bus listrik.
Nasional
Feby Dwi Andrian

Feby Dwi Andrian

Author

JAKARTA - Setelah mobil listrik masuk anggaran tahun 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor siap merogoh kocek hingga Rp3,6 miliar untuk pengadaan bus listrik.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor, Eko Prabowo, mengatakan bahwa tahun ini Pemkot ada rencana untuk membeli bus listrik.

"Benar, tahun ini di anggaran perubahan Pemkot akan membeli bus listrik," ujar Eko pada Kamis, 22 September 2022.

Ia menambahkan bahwa dengan pengadaan bus listrik ini artinya Kota Bogor memang mengikuti Instruksi Presiden terkait kendaraan berbasis listrik.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa bus listrik ini mulai dikoordinasikan bersama dengan Perumda Transportasi Pakuan dan bekeja sama dengan PT Nagara Sains Konversi. Nantinya, bus listrik ini akan dinamai Retrofit.

Eko melanjutkan bahwa ia enggan untuk asal pilih jika tidak berdasarkan pada e-catalog.

"Jika dilihat di e-catalog, untuk harga satu bus listrik Dishub saja harganya Rp3,6 miliar dengan asumsi waktu pesan sampai dengan 26 minggu," lanjut Eko.

Eko membeberkan bahwa rencana pengadaan bus listrik ini akan turut diikuti dengan kendaraan ramah lingkungan lain seperti angkot yang akan diubah menjadi angkot tenaga listrik.

Awalnya, Pemkot Bogor akan merealisasikan kendaraan listrik pada tahun 2022, namun terkendala pada proses perubahan anggaran. Sehingga, paling cepat rencana pengadaan kendaraan listrik baru terealisasi pada 2023.

Sebagai informasi, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa ia sangat mendukung penuh instruksi presiden dengan mobil listrik.

"Saat ini sedang dilakukan penjajakan konversi bus menjadi bus listrik, baik di Trans Pakuan maupun tempat lain," kata Bima beberapa waktu lalu.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa kedepannya akan ada rencana konversi angkutan kota menggunakan tenaga listrik.

Rencana tersebut adalah skema 2-1 yaitu 2 angkot menjadi satu angkot modern berbasis listrik.

"Proses konversi ini pasti akan membutuhkan waktu yang sangat panjang. Karena saat ini untuk harga transportasi berbasis tenaga listrik masih tinggi," ungkap lulusan dari Universitas Parahyangan tersebut.