spaceX.jpg
Tekno

Roket yang akan Menabrak Bulan Ternyata Bukan Milik SpaceX, Terus Punya Siapa?

  • Sebuah bagian dari roket yang diperkirakan akan menabrak bulan pada 4 Maret 2022 ternyata bukan bagian dari roket SpaceX Falcon 9.

Tekno

Amirudin Zuhri

JAKARTA-Sebuah bagian dari roket yang diperkirakan akan menabrak bulan pada 4 Maret 2022 ternyata bukan bagian dari roket SpaceX Falcon 9. Benda ruang angkasa tersebut diduga justru pendorong dari roket China yang dikirim ke bulan pada tahun 2014.

Bill Gray, seorang astronom dan pengembang perangkat lunak pelacak asteroid Project Pluto, awalnya mengidentifikasi sampah luar angkasa yang diberi nama sementara WE0913A sebagai tahap atas roket Falcon 9. Dia memprediksi bahwa puing-puing itu akan menabarak bulan setelah meluncur melalui ruang angkasa selama tujuh tahun.

Gray kini yakin penilaian awalnya salah dan dia telah memperbarui posting blognya untuk melakukan. Objek itu bukanlah bagian atas SpaceX  yang diluncurkan pada Februari 2015 untuk mengirim satelit Deep Space Climate Observatory, atau DSCOVR pada jarak 1,5 juta kilometer dari Bumi. 

“Tetapi sebenarnya itu adalah roket pendorong dari Chang'e 5 China tahun 2014 -Misi T1, yang diluncurkan pada Oktober 2014,” katanya dikutip Live Science.

Jon Giorgini, seorang insinyur di Jet Propulsion Laboratory NASA yang melacak pesawat ruang angkasa aktif memperingatkan Gray tentang kesalahan tersebut pada hari Sabtu 12 Februari 2022. 

Giorgini telah mencari pesawat ruang angkasa DSCOVR di sistem Horizons NASA, database yang melacak perkiraan lokasi dan orbit ratusan ribu objek tata surya. Menurut Horizons, lintasan pesawat ruang angkasa DSCOVR tidak membawanya sangat dekat dengan bulan, dan karena itu membuatnya tidak mungkin bagian dari pesawat itu akan meluncur ke satelit alami bumi tersebut.

Sampah antariksa tersebut diproyeksikan menabrak bulan di sisi jauhnya, yang berarti bahwa dampaknya tidak akan teramati dari Bumi. 

Satelit yang mengorbit bulan, seperti Lunar Reconnaissance Orbiter NASA dan pesawat ruang angkasa Chandrayaan-2 India, dapat merekam tabrakan tersebut, tetapi kemungkinan besar akan digunakan untuk mengidentifikasi kawah tumbukan objek tersebut. Para ilmuwan berharap gambar dari kawah baru akan membantu mereka lebih memahami isi bawah permukaan bulan.