Rosan P. Roeslani selaku Wamen BUMN II sekaligus Ketu Tim Kampanye Nasional Capres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Antara/Maria Cicilia Galuh)
Infrastruktur

Rosan Bidik Singapura Jadi Fokus Investasi Asing di IKN

  • Sektor yang dibidik ialah berhubungan dengan energi hijau berkaitan dengan tenaga listriknya.

Infrastruktur

Debrinata Rizky

JAKARTA - Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan, dalam sisa masa jabatannya selama 2 bulan terakhir akan fokus untuk menarik investasi asing ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dari negera ASEAN.

Rosan menjelaskan, negara ASEAN yang dibidik terutama Singapura. Pasalnya negeri singa ini merupakan negara investor terbesar ke Indonesia Foreign Direct Investment (FDI) sehingga pemerintah perlu 'jemput bola' untuk mempromosikan mega proyek tersebut.

"Saya juga dapat arah langsung dari Presiden, investasi yang masuk juga diarhka ke IKN. Awalnya mungkin  akan dari negara-negara ASEAN, terutama Singapura sehingga saya pun minggu depan akan jemput bola," katanya saat ditemui di Hotel St Regis pada Rabu, 21 Agustus 2024.

Menteri Investasi ini menyebut, akan bertemu beberapa perusahaan besar GIC (Government of Singapore), Investment Corporation Private Limited (GIC), beauty prime minister, termasuk juga dengan chairman Singapore Economic Development Board (EDB).

Rosan menyebut, kunjungannya ke SIngapura dapat memberikan gambaran mengenai Indonesia dan juga IKN untuk segera memasukkan investasinya ke IKN. Sektor yang dibidik ialah berhubungan dengan energi hijau berkaitan dengan tenaga listriknya.

Sekadar informasi, dalam Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 pembangunan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2025 ditetapkan sebesar Rp143,1 miliar. Jumlah ini jauh menyusut dibandingkan anggaran yang dihabiskan pemerintah hingga Juli 2024, yakni Rp42,5 triliun.

Jika dilihat dari sejak 2022-2024 pemerintah telah mengucurkan dana untuk membangun IKN Nusantara sebesar Rp5,5 triliun di 2022, sebesar Rp27 triliun untuk 2023, dan Rp42,5 triliun sisanya di 2024.

Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut angka tersebut hanya acuan dasar atau baseline. Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto akan diberi keleluasaan untuk menyesuaikan anggaran IKN, sesuai prioritasnya.

Optimistis Investasi Tercapai

Meskipun baru menjabat, Rosan pede target investasi 2024 sebesar Rp1.650 triliun akan tercapai. Pasalnya hingga saat ini capaian investsi sudah tembus 50,3% dari target yang ditetapkan Presiden.

Rosan mengatakan, telah terdapat beberapa investasi yang deal namun menunggu realisasi segera. "Ya tentunya memang ada hal-hal yang harus kita juga proaktif baik dari segi mungkin regulasinya, kebijakannya dan tentunya apabila ini lintas kementerian sektoral yatugas dari kami untuk bisa memfasilitasi sehingga investasi yang masuk ke Indonesia ini bisa lebih cepat dan juga lebih efisien," lanjutnya.

Sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi semester I-2024 mencapai Rp829,9 triliun atau 22,3 persen secara tahunan (year on year/YoY).

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, realisasi investasi pada semester I-2024 didominasi oleh penanaman modal asing (PMA) yang tercatat sebesar Rp421,7 triliun setara dengan 50,8% jika dilihat secara tahunan di angka 16,1%. Sedangkan PMDN diangka Rp408,2 triliun.

Jika dilihat berdasarkkan 5 besar negara dengan raihan realisasi investasi di semester I-2024 Singapura masih menduduki peringkat pertama di angka US$8,9 miliar disusul R.R Tiongkok sebesar US$3,9 miliar, Hongkong sebesar US$3,8 miliar, sisi ke-4 ada Amerika Serikat US$2 miliar dan kelima Jepang US$1,8 miliar juta.