![rostov on don.jpg](https://ik.trn.asia/uploads/2023/09/1694682667612.jpeg)
Rostov on Don, Kapal Selam Kelas Kilo Tercanggih Rusia yang Rusak karena Rudal Ukraina
- Rostov on Don menjadi kapal selam pertama yang menjadi korban perang Rusia di Ukraina.
Tekno
JAKARTA- Serangan rudal Ukraina ke pangkalan angkatan laut Sevastopol menjadi pukulan berat. Dua kapal rusak akibat serangan itu dengan salah satunya adalah kapal selam kelas kilo.
Kementerian pertahanan Rusia mengakui serangan mengakibatkan dua kapal rusak. Dua kapal tersebut adalah kapal pendarat kelas Ropucahne Minks dan kapal selam kelas Kilo Rostov on Don. Namun sebagaimana dilaporkan RIA Novosti, kapal itu masih bisa diperbaik.
Saluran Telegram Rybar yang terkait dengan Kremlin menulis serangan terjadi sekitar jam 3 pagi tanggal 13 September. Menurut Rybar pembom Su-24M Ukraina meluncurkan sepuluh rudal jelajah Storm Shadow dan SCALP ke arah Sevastopol.
- Paparkan Radiasi Berbahaya, Perancis Larang Penjualan iPhone 12
- Demi Wujudkan NZE 2060, PLN Terapkan Teknologi CCS di Pembangkit
- KPK Lelang 2,5 Kg Emas Sitaan Kasus Rektor Unila, Nilainya Rp2 M
Unit Divisi Angkatan Udara dan Pertahanan Udara Rusia menembak jatuh tujuh rudal. Lima dilumpuhkan sistem SAM Pantsir-S1, satu S-400, dan satu ditembak jatuh pesawat tempur MiG-31. Rybar juga menyinggung kemungkinan pengunaan Himars dalam serangan itu.
Sayangnya, menurut Rybar tiga rudal Storm Shadow mencapai targetnya. Kapal pendarat Minsk dan kapal selam Rostov-on-Don yang berada di dok kering mengalami berbagai tingkat kerusakan. Dari foto yang beredar, untuk Minks hampir bisa dipastikan rusak total. Citra satelit juga menunjukkan Rostov on Don juga rusak.
Rudal disebut menghantam depot bahan bakar dan minyak pelumas hingga memunculkan kebakaran besar. Ukraina juga telah mengkonfirmasi melakukan serangan itu. Mereka juga membenarkan bahwa serangan ke Sevastopol dilakukan oleh rudal jelajah Storm Shadow bantuan Inggris.
Rostov on Don menjadi kapal selam pertama yang menjadi korban perang Rusia di Ukraina. Kapal seharga sekitar US$300 juta atau sekitar Rp 4,6 trilun(kurs Rp15.200) itu terhitung baru. Kapal masuk layanan bersama armada Laut Hitam pada 2014. Sementara sejumlah pihak memperkirakan harga kapal pendarat Minks sekitar US$150 juta atau sekitar Rp2.3 triliun. Sebagai perbandingan satu rudal Storm Shadow seharga sekitar US$3 juta atau sekitar Rp4,6 miliar.
Rostov-on-Don juga menjadi kekuatan penting bagi Rusia saat menyerang Ukraina. Ini karena kapal tersebut menjadi platform peluncuran rudal jelajah Kalibr. Sejauh ini armada laut hitam Rusia diperkuat dengan tujuh kapal selam kelas Kilo dan Improved Kilo termasuk Rostov on Don. Enam kapal selam lain adalah B-261 Novorossiysk, B-262 Stary Oskol, B-265 Krasnodar, B-268 Veliky Novgorod, B-271 Kolpino dan B-871 Alrosa.
Kapal Tercanggih
Rostov-on-Don adalah kapal kedua dari project 636.3 improved kilo. Ini artinya dia menjadi salah satu kapal selam tercanggih di kelas ini. Kapal selam diesel listrik yang dijuluki barat sebagai Black Hole. Ii karena kapal selam dikenal senyap hingga sulit terdeteksi. Kapal pertama dari kelas ini adalah Varshavyanka.
Rostov-on-Don mulai dibangun 21 November 2011 di Galangan Kapal Admiralty, Saint Petersburg dan diluncurkan pada 26 Juni 2014. Pada 26 Desember 2014 kapal resmi memasuki layanan. Salah satu peningkatan penting dari improved Kilo adalah kemampuannya untuk menembakkan rudal jelajah Kalibr. Masing-masing kapal kelas ini membata empat rudal Kalibr. Selain itu mereka biasanya membawa hingga 18 torpedo atau 24 ranjau laut.
- Misteri Materi Gelap: Memahami Komponen Tersembunyi Alam Semesta
- KTT ASEAN: Jokowi Minta Pemimpin Dunia Redakan Ketegangan
- Cara Cek Penerima Bansos Kemensos
Selama perangnya di Ukraina, Armada Laut Hitam telah kehilangan sejumlah kapal penting dan elite. sedang mengalami perang yang sangat sulit. Sebelumnya serangan kapal drone Ukraina menghantam kapal pendarat Olenegorsky Gornyak di Novorossiysk. Sebuah pelabuhan di Rusia selatan.
Kerugian lain termasuk kapal pendarat Saratov yang diledakkan oleh rudal pada Maret 2022, kemudian kapal penjelajah Moskva, serta kapal penyelamat Vasily Bekh. Masalah yang dihadapi Rusia adalah mereka akan kesulitan untuk mengganti kapal yang rusak. Ini karena Turki telah menutup selat Bosporus dari semua lalu lintas kapal perang.
Kerusakan galangan kapal di Sevastopol juga akan menambah kerugian tersendiri. Karena galangan itu digunakn membangun dan memperbaiki kapal dan milik Armada Laut Hitam Rusia.