rostov on don.jpg
Tekno

Rostov on Don, Kapal Selam Kelas Kilo Tercanggih Rusia yang Rusak karena Rudal Ukraina

  • Rostov on Don menjadi kapal selam pertama yang menjadi korban perang Rusia di Ukraina.
Tekno
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA- Serangan rudal Ukraina ke pangkalan angkatan laut Sevastopol menjadi pukulan berat. Dua kapal rusak akibat serangan itu dengan salah satunya adalah kapal selam kelas kilo.

Kementerian pertahanan Rusia  mengakui serangan mengakibatkan dua kapal rusak.  Dua kapal tersebut adalah kapal pendarat kelas Ropucahne Minks dan kapal selam kelas Kilo Rostov on Don. Namun sebagaimana dilaporkan RIA Novosti, kapal itu masih bisa diperbaik.  

Saluran Telegram Rybar yang terkait dengan Kremlin menulis serangan terjadi sekitar jam 3 pagi tanggal 13 September. Menurut Rybar pembom Su-24M  Ukraina meluncurkan sepuluh rudal jelajah Storm Shadow dan SCALP ke arah Sevastopol.

Unit Divisi Angkatan Udara dan Pertahanan Udara Rusia menembak jatuh tujuh rudal. Lima dilumpuhkan sistem SAM Pantsir-S1, satu  S-400, dan satu  ditembak jatuh  pesawat tempur MiG-31. Rybar juga menyinggung kemungkinan pengunaan Himars dalam serangan itu.

Sayangnya, menurut Rybar tiga rudal Storm Shadow mencapai targetnya. Kapal pendarat Minsk dan kapal selam Rostov-on-Don yang berada di dok kering mengalami berbagai tingkat kerusakan. Dari foto yang beredar, untuk Minks hampir bisa dipastikan rusak total. Citra satelit juga menunjukkan Rostov on Don juga rusak.

Rudal disebut menghantam depot bahan bakar dan minyak pelumas hingga memunculkan kebakaran besar.  Ukraina juga telah mengkonfirmasi melakukan serangan itu. Mereka juga membenarkan bahwa serangan ke Sevastopol dilakukan oleh rudal jelajah Storm Shadow bantuan Inggris.

Rostov on Don  menjadi kapal selam pertama yang menjadi korban perang Rusia di Ukraina. Kapal seharga sekitar US$300 juta atau sekitar Rp 4,6 trilun(kurs Rp15.200)  itu terhitung baru. Kapal masuk layanan bersama armada Laut Hitam pada 2014. Sementara sejumlah pihak memperkirakan harga kapal pendarat Minks sekitar US$150 juta atau sekitar Rp2.3 triliun. Sebagai perbandingan satu rudal Storm Shadow seharga sekitar US$3 juta atau sekitar Rp4,6 miliar. 

Rostov-on-Don juga menjadi kekuatan penting bagi Rusia saat menyerang Ukraina. Ini karena kapal tersebut menjadi  platform peluncuran rudal jelajah Kalibr. Sejauh ini armada laut hitam Rusia diperkuat dengan tujuh kapal selam kelas Kilo dan Improved Kilo termasuk Rostov on Don. Enam kapal selam lain adalah B-261 Novorossiysk, B-262 Stary Oskol,  B-265 Krasnodar, B-268 Veliky Novgorod, B-271 Kolpino dan B-871 Alrosa.

Kapal Tercanggih

Rostov-on-Don adalah kapal kedua dari project 636.3 improved kilo. Ini artinya dia menjadi salah satu kapal selam tercanggih di kelas ini. Kapal selam diesel listrik yang dijuluki barat sebagai Black Hole. Ii karena kapal selam dikenal senyap hingga sulit terdeteksi. Kapal pertama dari kelas ini adalah   Varshavyanka.

Rostov-on-Don mulai dibangun 21 November 2011 di Galangan Kapal Admiralty, Saint Petersburg dan  diluncurkan pada 26 Juni 2014. Pada 26 Desember 2014 kapal resmi memasuki layanan. Salah satu peningkatan penting dari improved Kilo adalah kemampuannya untuk menembakkan rudal jelajah Kalibr.  Masing-masing kapal kelas ini membata empat rudal Kalibr. Selain itu mereka biasanya membawa hingga 18 torpedo atau 24 ranjau laut.

Selama perangnya di Ukraina, Armada Laut Hitam telah kehilangan sejumlah kapal penting dan elite. sedang mengalami perang yang sangat sulit. Sebelumnya serangan kapal drone Ukraina menghantam kapal pendarat Olenegorsky Gornyak di Novorossiysk. Sebuah pelabuhan di Rusia selatan. 

Kerugian lain  termasuk kapal pendarat Saratov  yang diledakkan oleh rudal  pada Maret 2022, kemudian kapal penjelajah Moskva, serta kapal penyelamat Vasily Bekh. Masalah yang dihadapi Rusia adalah mereka akan kesulitan untuk mengganti kapal yang rusak. Ini karena Turki telah menutup selat Bosporus dari semua lalu lintas kapal perang.

Kerusakan galangan kapal di Sevastopol juga akan menambah kerugian tersendiri. Karena galangan itu digunakn membangun dan memperbaiki kapal dan milik Armada Laut Hitam Rusia.