PT Adaro Energy Indonesia Tbk
Korporasi

Rp1,84 Triliun Dividen Adaro Masuk ke Dompet TP Rahmat, Edwin Soeryadjaya, dan Boy Thohir

  • Akumulasi saham ketiganya mencapai 3.841.359.855 atau menelan porsi 12,01% dari total saham beredar
Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Sejumlah konglomerat Indonesia tercatat sebagai penadah terbesar guyuran dividen PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).

Dari 31,98 miliar total lembar saham Adaro, terdapat 3 pemegang saham ritel yang paling banyak mengempit kepemilikan yakni Garibaldi Thohir, Edwin Soeryadjaya, dan T.P Rachmat.

Akumulasi lembar ketiganya mencapai 3.841.359.855 (3,84 miliar) atau menelan porsi 12,01% dari total saham beredar. Dengan total dividen tahun buku 2022 senilai Rp481,5, maka Rp1,84 triliun di antaranya mengalir ke rekening ketiga taipan tersebut.

Garibaldi Thohir

Garibaldi Thohir

Sebagai Presiden Direktur sekaligus pemegang 1,97 miliar lembar saham (6,18%) ADRO, pria yang dikenal sebagai Boy Thohir ini akan menerima dividen senilai Rp454,23 miliar. Uang fantastis tersebut belum termasuk dividen interim yang sudah lebih dulu diterima pada awal tahun ini.

Saat itu, ADRO menebar dividen interim sebanyak US$500 juta atau setara dengan Rp7,86 triliun (kurs Rp15.731 per dolar AS) atau Rp251,7 per lembar. Dengan porsi saham yang dimiliki, dividen interim yang mengalir ke kantong Boy Thohir mencapai Rp497,51 miliar. 

Jika ditotal, kakak Erick Thohir ini akan mengantongi dividen final sebesar Rp951,74 miliar. 

Edwin Soeryadjaya

Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno

Nama Edwin Soeryadjaya di dunia bisnis tak perlu diragukan. Terlahir sebagai putra dari William Soeryadjaya pendiri Astra International, Edwin bergabung dengan Astra pada tahun 1978. 

Pada 1993, Edwin meninggalkan Astra dan mendirikan perusahaan investasi yakni Saratoga Investama Sedaya pada 1998 bersama dengan Sandiaga Uno. Sebagai salah satu perusahaan di bawah portofolio Saratoga, Adaro memercayakan Edwin menjabat sebagai Presiden Komisaris.

Hingga saat ini, Edwin tercatat memiliki 1,05 miliar lembar saham perseroan atau sekitar 3,12%. Artinya, Edwin memperoleh Rp506,41 miliar dari total dividen Adaro Energy.

TP Rachmat

TP Rachmat

Selanjutnya, pemilik Grup Triputra, Theodore Permadi Rachmat (TP Rachmat) menggenggam 812.988.601 lembar saham ADRO. Jika dikali dengan total dividen ADRO yang berjumlah Rp418,5, maka Wakil Komisaris Adaro Energy menerima Rp391,45 miliar.

Sebagai informasi, TP Rachmat juga merupakan keponakan dari William Soeryadjaya. 

Kiprah Teddy, sapaan TP Rachmat di kancah industri batu bara sudah terekam lama. Teddy pertama kali masuk ke bisnis emas hitam ini pasca tahun 2000. Lalu pada 2005, Teddy bersama dengan Boy Thohir, Benny Subianto, sepupunya (Edwin Soeryadjaya), dan Sandiaga Uno kompak mengambil alih Adaro dari pemilik sebelumnya.