Ilustrasi orang  dengan harta kekayaan.
Perbankan

Rp5,37 M jadi Dana Minimal untuk Pensiun bagi Orang Kaya di Indonesia

  • Pandangan ini didorong oleh keinginan individu kaya untuk mengamankan kondisi keuangan di masa pensiun serta memastikan mereka mampu menghadapi biaya hidup dan kesehatan yang semakin tinggi. Data dari riset HSBC menunjukkan bahwa 50% dari responden di segmen ini berencana untuk terus bekerja di usia lanjut, baik karena motivasi personal maupun ketidakpastian mengenai kecukupan dana yang dimiliki.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Riset terbaru HSBC Quality of Life 2024 terhadap individu kaya (affluent) di Indonesia mengungkapkanbahwa dana sebesar US$340.000 adalah jumlah yang dianggap ideal untuk menghadapi masa pensiun yang aman dan nyaman. Ini sekitar Rp5,37 miliar (asumsi kurs 1 US$ = Rp15.796), 

 Jumlah ini dinilai dapat memberikan rasa aman finansial, memungkinkan mereka untuk mempertahankan gaya hidup yang diinginkan di usia tua tanpa khawatir akan kebutuhan finansial mendesak.

Pandangan ini didorong oleh keinginan individu kaya untuk mengamankan kondisi keuangan di masa pensiun serta memastikan mereka mampu menghadapi biaya hidup dan kesehatan yang semakin tinggi. 

Data dari riset HSBC menunjukkan bahwa 50% dari responden di segmen ini berencana untuk terus bekerja di usia lanjut, baik karena motivasi personal maupun ketidakpastian mengenai kecukupan dana yang dimiliki.

Peran Dana Pensiun Menunjang Kesejahteraan di Usia Tua

HSBC Quality of Life 2024 menyoroti bahwa persiapan dana pensiun menjadi prioritas utama bagi nasabah affluent di Indonesia. Meskipun dana sebesar US$340.000 dianggap cukup, banyak dari mereka yang belum memiliki rencana pensiun yang matang dan komprehensif. 

Sekitar 32% dari nasabah di segmen ini menyatakan belum memiliki perencanaan pensiun yang jelas, dengan kendala utama pada ketidakpastian akan jumlah dana yang sebenarnya dibutuhkan serta kurangnya konsistensi dalam pengelolaan dana.

Lanny Hendra, Direktur Wealth and Personal Banking HSBC Indonesia, menjelaskan bahwa riset ini mencerminkan adanya kesenjangan antara aspirasi finansial dan kesiapan aktual dalam perencanaan pensiun di kalangan kelas affluent

"Keinginan untuk memiliki dana pensiun yang aman dihadapkan dengan realitas lain, seperti tingginya biaya hidup, inflasi, dan keinginan untuk menyekolahkan anak di luar negeri, yang akhirnya menghambat mereka dalam mencapai target pensiun," ujarnya Insights Day: HSBC Quality of Life 2024.

Faktor Pendorong Keinginan Tetap Bekerja di Usia Lanjut

Meskipun dana sebesar US$340.000 dinilai ideal, banyak individu kaya yang merasa perlu tetap aktif bekerja di usia tua untuk memastikan kestabilan finansial. Mereka mengkhawatirkan inflasi yang dapat menggerus daya beli dana pensiun, serta biaya kesehatan yang semakin meningkat seiring bertambahnya usia. 

Keinginan untuk tetap terlibat dalam pekerjaan juga sebagian besar didorong oleh rasa aman dan jaminan terhadap potensi pengeluaran di luar perencanaan.

Sumirat Gandapraja, Head of Network Sales and Distribution HSBC Indonesia, mengungkapkan bahwa persiapan finansial sejak dini adalah salah satu langkah krusial bagi para nasabah kaya ini. 

"Dengan memulai perencanaan pensiun sejak awal, mereka bisa menghindari tekanan finansial di masa depan dan dapat tetap menjalani hidup dengan nyaman tanpa harus bekerja di usia yang lebih tua," katanya.

Langkah Persiapan Mengamankan Dana Pensiun Ideal

HSBC Indonesia memberikan sejumlah panduan agar nasabah affluent dapat mencapai target dana pensiun yang aman dan komprehensif:

  1. Mulai Sedini Mungkin
    Perencanaan yang dimulai sejak dini memungkinkan optimalisasi pertumbuhan investasi dan peluang mencapai target finansial yang diinginkan. Survei menunjukkan bahwa 77% Gen Z dan Milenial di segmen affluent sadar akan pentingnya persiapan pensiun, meskipun hanya separuh dari mereka yang sudah memiliki rencana konkret.
  2. Susun Rencana yang Komprehensif
    Tentukan target dana pensiun, kalkulasi jumlah dana yang dibutuhkan, dan pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko serta kebutuhan jangka panjang.
  3. Tinjau Rencana Secara Berkala
    Menyesuaikan rencana pensiun secara berkala penting agar tetap relevan dengan perubahan kondisi keuangan dan tujuan hidup.
  4. Dukungan Profesional
    Melibatkan perencana keuangan dapat membantu individu kaya dalam merancang strategi pensiun yang terukur dan berkelanjutan.

HSBC Premier dan Dukungan Mencapai Kualitas Hidup Ideal

Untuk membantu nasabah mencapai target dana pensiun yang ideal, HSBC Premier menghadirkan layanan perencanaan finansial yang menyeluruh dan berkelanjutan. 

Layanan ini berfokus pada tiga pilar utama yaitu pengelolaan kekayaan (wealth management), kesehatan dan gaya hidup (lifestyle and wellness), serta pendidikan internasional.

Sebagai bagian dari komitmen ini, HSBC Premier memfasilitasi nasabah dengan beragam solusi wealth management yang dilengkapi Financial Health Check guna membantu menilai kesiapan finansial mereka. 

Nasabah juga mendapatkan dukungan dari relationship manager profesional, serta akses ke jaringan internasional HSBC yang luas, memungkinkan pengelolaan keuangan yang lebih fleksibel dan efektif.

Selain itu, HSBC Premier menawarkan berbagai fasilitas tambahan seperti Medical Check-Up tahunan tanpa biaya, layanan Airport Transfer domestik, dan Asuransi Perjalanan hingga Rp10 miliar. Layanan-layanan ini diharapkan dapat mendukung gaya hidup sehat dan memberikan kenyamanan ekstra bagi nasabah di usia tua.

Dengan cakupan jaringan global di lebih dari 30 negara, HSBC Premier juga membantu nasabah yang memiliki anak menempuh pendidikan di luar negeri. 

Layanan ini mencakup pembukaan rekening di negara tujuan, fitur Global View, dan Global Transfer dalam aplikasi Mobile Banking untuk memudahkan pemantauan rekening serta transfer dana secara real-time tanpa biaya hingga US$100.000 per hari.

HSBC Quality of Life 2024: Kesehatan Finansial, Mental, dan Fisik

HSBC Quality of Life 2024 juga mendalami hubungan antara kesehatan finansial, mental, dan fisik yang saling memengaruhi dalam menentukan kualitas hidup secara keseluruhan. 

Survei yang melibatkan 11.000 responden di 11 negara ini menunjukkan bahwa nasabah affluent di Indonesia memiliki indeks kualitas hidup sebesar 81, lebih tinggi dibandingkan Singapura dan Amerika Serikat yang masing-masing berada di angka 74 dan 73.

Mengukur kesehatan finansial melalui metodologi FinFit, HSBC menyimpulkan bahwa aspek kebiasaan, pengetahuan, perencanaan, dan keamanan finansial sangat memengaruhi kesejahteraan individu kaya di Indonesia. 

Temuan ini menunjukkan pentingnya kesiapan finansial yang matang untuk menjalani masa tua dengan tenang, sejalan dengan tujuan dana pensiun ideal sebesar US$340.000 yang diharapkan mampu memberikan stabilitas dan ketenangan hidup di masa pensiun.