Rp744 M Dividen ADRO Masuk ke Dompet TP Rahmat, Edwin Soeryadjaya, dan Boy Thohir
- Sejumlah konglomerat Indonesia tercatat sebagai penadah terbesar guyuran dividen PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).
Korporasi
JAKARTA – Sejumlah konglomerat Indonesia tercatat sebagai penadah terbesar guyuran dividen PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).
Dari 31,98 miliar total lembar saham Adaro, terdapat 3 pemegang saham ritel yang paling banyak mengempit kepemilikan yakni Garibaldi Thohir, Edwin Soeryadjaya, dan T.P Rachmat.
Akumulasi lembar ketiganya mencapai 3.841.359.855 (3,84 miliar) atau menelan porsi 12% dari total saham beredar. Dengan total dividen interim tahun buku 2022 senilai Rp6,2 triliun, maka Rp744 miliar di antaranya mengalir ke rekening ketiga taipan tersebut.
Dengan asumsi, total dividen interim ADRO dibagi jumlah saham beredar (di luar treasuri) yang kemudian menjadi Rp200,7 per saham.
1. TP Rachmat
Konglomerat pemilik Grup Triputra, Theodore Permadi Rachmat atau TP Rachmat menjadi salah satu dari tiga orang investor ritel yang paling banyak cuan dari pembagian dividen interim PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
Tercatat, mertua dari Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Walujo ini mengempit 812.988.601 saham ADRO. Itu artinya, ayah dari Ayu Patrcia Rachmat alias istri Patrick Walujo ini akan membawa pulang Rp163,16 miliar dividen ADRO pada awal 2024.
2. Garibaldi ‘Boy’ Thohir
Sebagai Presiden Direktur sekaligus pemegang 1,97 miliar lembar saham (6,18%) ADRO, pria yang dikenal sebagai Boy Thohir ini akan menerima dividen senilai Rp396,71 miliar.
Asal tahu saja, Boy Thohir adalah anak dari Teddy Thohir, salah satu pemilik (co-owner) dari grup Astra International bersama William Soeryadjaya.
Kakak Menteri BUMN, Erick Thohir ini dikenal bukan hanya pengusaha di bidang pertambangan, tapi ia juga pernah berbisnis properti, lalu mengakuisisi perusahaan leasing WOM Finance.
3. Edwin Soeryadjaya
Nama Edwin Soeryadjaya di dunia bisnis tak perlu diragukan. Terlahir sebagai putra dari William Soeryadjaya pendiri Astra International, Edwin bergabung dengan Astra pada tahun 1978.
Pada 1993, Edwin meninggalkan Astra dan mendirikan perusahaan investasi yakni Saratoga Investama Sedaya pada 1998 bersama dengan Sandiaga Uno. Sebagai salah satu perusahaan di bawah portofolio Saratoga, Adaro Energy memercayakan Edwin menjabat sebagai Presiden Komisaris.
Hingga saat ini, Edwin tercatat memiliki 1.051.738.544 atau 1,05 miliar lembar saham perseroan alias setara 3,28%. Artinya, Edwin Soeryadjaya diperkirakan bakal menerima transferan dividen interim ADRO sebanyak Rp211,08 miliar.
Dividen ADRO
Kemarin, perusahaan tambang batu bara ini mengumumkan jadwal pembagian dividen interim tahun buku 2023.
ADRO memutuskan dan menyetujui pembagian dividen interim sebesar US$ 400 juta atau setara Rp6,2 triliun dengan asumsi Rp15.510 per dolar Amerika Serikat. Dividen tersebut berasal dari laba bersih ADRO pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2023.
“Pembagian dividen interim ini berdasarkan keputusan direksi dan dewan komisaris tertanggal 14 Desember 2023,” tulis manajemen ADRO dalam keterbukaan informasi (18/12).
Sebagai informasi, Adaro Energy Indonesia membukukan laba bersih sebanyak US$1,21 miliar atau senilai Rp19,44 triliun pada akhir September 2023. Laba tersebut merosot 35,96% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$1,90 miliar atau senilai Rp30 triliun.
Selain itu, pendapatan ADRO juga tercatat turun 15,76% menjadi US$4,98 miliar atau setara dengan Rp79,44 triliun, dari periode yang sama sebelumnya sebesar US$5,91 miliar.
Jadwal dividen:
- Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 28 Desember 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 29 Desember 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 2 Januari 2024
- Ex dividen di pasar tunai: 3 Januari 2024
- Recording date: 2 Januari 2024, pukul 16.15 WIB
- Pembayaran dividen: 12 Januari 2024