RS Grha Kedoya IPO, Bidik Dana Segar Rp325,4 Miliar
- Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 185,94 juta lembar saham biasa setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp200 per saham
Korporasi
JAKARTA – Pengelola rumah sakit Grha Kedoya, PT Kedoya Adyaraya Tbk akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan menargetkan pengelolaan dana sekitar Rp325,395 miliar lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Mengutip prospektusnya Kamis 12 Agustus 2021, perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 185,94 juta lembar saham biasa setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp200 per saham.
Sedangkan, harga pelaksanakan dipatok pada kisaran harga Rp1.500 – Rp1.750 per lembar. Jika aksi korporasi ini sukses dilaksanakan, maka Kedoya Adyaraya akan dicatatkan di Bursa pada 8 September 2021.
- Coba Bangkit di Semester II-2021, Kredit Korporasi Berharap pada Teknologi dan Tambang
- Hemat Saat Pandemi, Kurangi 5 Pengeluaran Ini
- Jagan Sembarangan! Ini Bahaya Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter
Rencananya, sekitar 14% dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk mengembangkan RS Grha Kedoya. Selanjutnya 45% akan dialokasikan dalam bentuk pinjaman ke PT Sinar Medika Sejahtera (SMS). Sedangkan, sisanya dipinjam kepada PT Sinar Medika Sutera (SMAS).
Sebagai informasi, Kedoya Adyaraya didirikan pada 1990 dan mendirikan rumah sakit pertamanya yaitu RS Grha Kedoya, di tahun 2009. Kemudian, pada 2018 perrseroan mengakuisisi RS Grha MM2100 yang berada di Kawasan Industri MM2100, Cibitung. Bekasi.
RS Grha Kedoya dioperasikan langsung oleh Perseroan, merupakan rumah sakit umum swasta tipe B yang memperkerjakan sebanyak 26 dokter umum, 8 dokter gigi dan 127 dokter spesialis.
Sementara itu, RS Grha MM2100 dioperasikan Perseroan melalui SMS yang merupakan rumah sakit umum swasta tipe C yang memperkerjakan sebanyak 9 dokter umum, 2 dokter gigi dan 28 dokter spesialis.