<p>Rumah Sakit Hermina / Dok. Perseroan</p>
Korporasi

RS Hermina Siapkan Rp50 Miliar untuk Buyback Saham

  • Emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) akan melaksanakan pembelian kembali (buyback) saham dengan nilai maksimal Rp50 miliar. 

Korporasi

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) akan melaksanakan pembelian kembali (buyback) saham dengan nilai maksimal Rp50 miliar. Adapun jumlah saham maksimal yang akan dibeli kembali sebanyak 40 juta lembar saham.

Mengutip keterbukaan informasi RS Hermina di Bursa Efek Indonesia (BEI), aksi buyback saham ini dilakukan paling lama 17 hari, terhitung mulai 8 - 24 November 2021.

Terkait hal ini, Hermina membatasi harga pembelian kembali saham maksimal Rp1.450 per lembar saham. Nantinya, biaya yang timbul dari pembelian kembali saham adalah imbalan jasa atas transaksi di Bursa. Dilakukan melalui perusahaan perantara pedagang efek, imbalan jasa berkisar hingga 0,25% dari nilai transaksi.

Direktur Hermina Aristo Setiawidjaja mengaku, perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai untuk melaksanakan rencana buyback saham.

“Kami menilai, pelaksanaan pembelian kembali saham ini tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan perseroan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi tersebut, Selasa, 9 November 2021.

Menurutnya, buyback saham ini dapat menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang fluktuatif. Selain itu, juga berdampak pada fleksibilitas perseroan untuk mengelola modal jangka panjang. Sebab, dikatakan bahwa saham tresuri dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal.

“Potensi tersebut bisa terjadi jika ke depan Hermina memerlukan penambahan modal,” tambah Aristo.

Sebagai informasi, sepanjang kuartal III tahun ini, Hermina berhasil meraup pendapatan sebesar Rp4,63 triliun. Jumlah ini naik hingga 60,5% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,88 triliun.

Pendapatan terbesar disumbang oleh rawat inap yang mencapai Rp3,34 triliun. Angka ini tumbuh hingga 81,5% yoy dibandingkan dengan Rp1,85 triliun per kuartal III-2020.

Sementara itu, pendapatan dari rawat jalan tercatat Rp1,26 triliun, naik 23,7% yoy dari kuartal III-2020 yang sebesar Rp1,02 triliun.

Adapun laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk berhasil melambung hingga 195,2% yoy menjadi Rp773,1 miliar, dari hanya Rp261,9 miliar per kuartal III-2020.