Operasi Tumor Metode Baru.png
Sains

RSOJ Makassar Berhasil Operasi Tumor Otak dengan Metode Stereotactic

  • Keunggulannya tidak hanya terletak pada tingkat akurasi tinggi dalam menentukan letak dan batas tumor, tetapi juga pada kemampuannya untuk melakukan operasi tanpa membuka batok kepala.

Sains

Muhammad Imam Hatami

MAKASSAR - Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina Royal Biringkanaya (RSOJ) di Makassar mencatat berhasil melakukan operasi tumor otak menggunakan metode stereotactic pada Senin, 29 Januari 2024. 

Keberhasilan menggunakan metode baru ini merupakan, prestasi yang menandai capaian RSOJ Makassar sebagai pelopor pertama di Indonesia Timur dalam menerapkan teknologi bedah canggih ini.

Metode stereotactic, merupakan sebuah terobosan teknik bedah yang memanfaatkan pemindaian tiga dimensi, membuka era baru dalam penanganan tumor otak.

Keunggulannya tidak hanya terletak pada tingkat akurasi tinggi dalam menentukan letak dan batas tumor, tetapi juga pada kemampuannya untuk melakukan operasi tanpa membuka batok kepala. 

Seorang Dokter Bedah Saraf di RSOJ Makassar, dr. Wahyudi dengan antusias menjelaskan bahwa metode stereotactic menghadirkan perbedaan signifikan dengan waktu operasi yang lebih singkat, perdarahan minimal, dan risiko kerusakan otak yang rendah, dibandingkan dengan metode konvensional yang melibatkan pembukaan batok kepala.

Inovasi ini tidak hanya menciptakan kenyamanan bagi pasien tetapi juga mengubah paradigma dalam penanganan penyakit otak. Pemasangan alat kecil melalui lubang kecil di kulit kepala membuktikan efisiensi metode ini, dengan tingkat kesalahan yang minim, hanya sekitar 0,01 mm. 

"Dengan operasi menggunakan metode stereotactic, pembukaan batok kepala tidak perlu lagi dilakukan. Pasien itu cukup diukur posisi tumornya, itu diukur dengan sangat akurat. Angka kesalahannya hanya 0,01 mm," ujar Wahyudi, dilansir kabarbumn.com, Selasa, 31 Januari 2024.

Pendekatan ini tidak hanya memberikan solusi untuk tumor otak tetapi juga dapat diterapkan pada berbagai gangguan saraf lainnya, membuka peluang baru dalam bidang neurologi.

“Setelah operasi pendaharanya kecil, penyembuhan lebih cepat" terang Wahyudi.

Langkah-langkah operasi dengan metode stereotactic menempatkan pemasangan alat di kepala sebagai langkah awal, diikuti oleh proses pemeriksaan CT Scan dan MRI.

Integrasi hasil dari kedua pemindaian ini memungkinkan penentuan kelainan atau tumor dalam kepala dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi, menggunakan koordinat X, Y, dan Z. Pendekatan ini menandai perubahan fundamental dalam presisi diagnosis dan penanganan kondisi neurologis.

Wahyudi menyoroti bahwa metode stereotactic bukan hanya memberikan manfaat untuk operasi tumor otak, tetapi juga memiliki potensi aplikasi luas untuk berbagai kondisi neurologis lainnya, seperti Parkinson, epilepsi, dan gangguan gerak yang kaku. 

“Metode ini juga dapat digunakan untuk penyakit lain, seperti Parkinson, epilepsi, atau gangguan gerak yang kaku,”  tambah Wahyudi

Keberhasilan operasi dengan metode ini membuka pintu untuk pemulihan yang lebih cepat, memungkinkan pasien untuk kembali ke kehidupan normal mereka dalam waktu singkat setelah prosedur.