terowongan.jpg
Tekno

Ruangan Tersembunyi Digali di Bawah Gereja Berusia 1.500 Tahun di Istanbul

  • Arkeolog menggali sebuah terowongan dan ruang tersnyembunyi di bawah reruntuhan gereja Kristen yang dibangun sekitar 1.500 tahun lalu Istanbul Turkiye

Tekno

Amirudin Zuhri

ISTANBUL-Arkeolog menggali sebuah terowongan dan ruang tersnyembunyi di bawah reruntuhan gereja Kristen yang dibangun sekitar 1.500 tahun  lalu  Istanbul Turkiye. Kota yang dulu dikenal sebaagai Konstantinopel, ibu kota Kekaisaran Bizantium.

Tujuan dari struktur tersembunyi tidak sepenuhnya dipahami, tetapi kemungkinan  adalah bagian dari Gereja St. Polyeuctus yang ada  di atasnya. Gereja  yang dibangun ketika kota itu menjadi pusat agama Kristen, agama resmi kekaisaran.

Fitur bawah tanah terdiri dari dua ruang besar yang dihubungkan oleh sebuah terowongan dan tampaknya telah dihubungkan ke protesis gereja. Ruang di samping altar tempat roti dan anggur disiapkan untuk ritus Kristen Bizantium dari Liturgi Ilahi. Sebuah nama yang masih digunakan di Gereja Ortodoks Timur. Menurut para arkeolog Bagian dari ruang bawah tanah masih dihiasi dengan mozaik, tatahan batu, dan balok marmer berukir.

Mahir Polat, Wakil Sekretaris Jenderal Kota Metropolitan Istanbul mengatakan ruang bawah tanah pertama kali ditemukan selama penggalian setelah pembangunan jalan di tahun 1960-an. Tapi mereka ditutup lagi, dan pintu masuk mereka diisi ulang untuk mempertahankan ruangan.

Daerah yang di distrik Saraçhane di pusat Istanbul kemudian menjadi telantar. Tetapi IBB memulai pembangunan kembali daerah tersebut tahun lalu sebagai bagian dari proyek untuk mengubah reruntuhan yang luas menjadi objek wisata. 

“Pada bulan Maret, para pekerja menggali kembali ruang bawah tanah dan terowongan, dan pihak berwenang segera berencana untuk membiarkan publik mengamati kemajuannya, “ kata Polat kepada Live Science Jumat 2 Juni 2023.

Menurut The Oxford Dictionary of Byzantium"  Gereja St. Polyeuctus dibangun antara tahun 524 dan 527 M, pada masa pemerintahan kaisar Justinian. Itu adalah salah satu gereja paling indah di Konstantinopel, serta yang terbesar sampai katedral Hagia Sophia (sekarang menjadi masjid) selesai dibangun pada tahun 537.

Yang tersisa sekarang hanyalah reruntuhannya. Tetapi di masa kejayaannya, Gereja St. Polyeuctus didekorasi dengan indah dan mungkin memiliki kubah model awal. Desain yang disempurnakan di Hagia Sophia.

Polat mengatakan gereja itu ditinggalkan setelah rusak parah akibat gempa bumi pada abad ke-11 dan akhirnya hancur saat penjarahan kota pada 1204 oleh Tentara Salib, terutama dari Eropa Barat.