Rudal Gempur Konsulat Iran di Suriah, Komandan Senior Pasukan Elite Quds Meninggal
- Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan senior IRGC, termasuk di antara lima orang yang tewas, lapor media pemerintah Iran.
Dunia
DAMASKUS- Beberapa orang meninggal dalam serangan udara Israel yang meratakan konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Serangan terjadi pada Senin 1 April 2024.
Media pemerintah Iran melaporkan Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan senior Pasukan elite Quds dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), termasuk di antara lima orang yang meninggal dalam serangan itu.
Berbicara di kepada wartawan di Damaskus, Duta Besar Iran Hossein Akbari menuduh gedung konsulatyang terletak di sebelah kedutaan Iran menjadi sasaran enam rudal dari pesawat tempur F-35 Israel. ”Saya sedang berada di kantor saya di kedutaan saat itu dan menyaksikan sendiri kehancurannya,” kata Akbari.
- Bau Anyir Korupsi PT Timah Mengalir Sampai Jauh...
- Sederet Upaya Wijaya Karya Poles Kinerja Keuangan
- Sah! Astra Infra Tollroad Beri Diskon 10 Persen Selama Mudik dan Balik 2024
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menggambarkan serangan itu “sebagai pelanggaran terhadap semua kewajiban dan konvensi internasional. Dia juga menyalahkan Israel atas serangan tersebut.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengatakan Iran “berhak untuk melakukan reaksi dan akan memutuskan jenis tanggapan dan hukuman bagi agresor.”
Kecaman juga datang dari Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad yang menyebut tindakan ini sebagai serangan teroris.
“Kami mengutuk keras serangan teroris keji yang menargetkan gedung konsulat Iran di Damaskus dan menewaskan sejumlah orang tak bersalah,” kata Mekdad dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita Suriah SANA.
Ketika ditanya tentang serangan itu, juru bicara militer Israel mengatakan kepada wartawan: “Kami tidak mengomentari laporan di media asing.”
Sejak melancarkan perangnya di Jalur Gaza pada 7 Oktober, Israel telah meningkatkan serangan udara di Suriah terhadap milisi Hizbullah Lebanon yang didukung Iran dan IRGC Iran. Keduanya mendukung pemerintahan Presiden Suriah. Bashar al-Assad.
Ketegangan Tinggi
Serangan di Damaskus terjadi hanya beberapa hari setelah serangan udara Israel menewaskan puluhan orang di provinsi Aleppo, Suriah utara. Serangan juga terjadi di tengah kekhawatiran bahwa perang Gaza dapat menyebabkan eskalasi regional yang lebih luas.
- Jelang Opsi Merger PTPP dan WIKA, Bagaimana Kinerja Kedua BUMN Ini?
- Saham Indika Energy (INDY) Diparkir Menghijau Usai Ungkap Fakta Ini
- Harga Minyak Kerek IHSG, Saham ADRO dan GJTL Bisa jadi Pilihan
Ali Vaez, Direktur Proyek Iran dari International Crisis Group dikutip Al Jazeera mengatakan dugaan serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah mirip dengan menargetkan negara lain di wilayahnya sendiri.
“Secara keseluruhan, ini tampaknya masih merupakan perang regional yang tidak terlalu panas. Ini belum merupakan konflik regional yang menyeluruh, namun nampaknya Israel sedang berusaha melakukan segala daya untuk memperluas konflik,” kata Vaez.
“[Hal ini] menempatkan Israel dalam situasi win-win karena Israel tahu Iran tidak ingin terseret ke dalam perang regional. Jadi jika Israel meningkatkan serangannya terhadap aset dan personel Iran di Suriah, hal ini mungkin akan bebas risiko, dan jika Iran benar-benar merespons dan membalas, maka hal itu menjadi alasan yang masuk akal untuk memperluas perang.”