Rugi Bersih Konsisten Turun, Lending Fee GOTO Semester I-2024 Naik Ratusan Persen
- Penurunan beban, ditambah dengan peningkatan pendapatan bersih, memungkinkan induk perusahaan Gojek dan GoPay ini memangkas rugi bersih atribusi entitas induk sebesar 62,3%, menjadi Rp2,7 triliun
Korporasi
JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), emiten teknologi terkemuka, baru saja mengumumkan laporan keuangan untuk semester I-2024. Hasilnya, induk aplikasi Gojek dan GoPay dari GoTo Financial ini berhasil menorehkan peningkatan pendapatan serta konsisten menurunkan rugi bersih.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, pada Selasa sore, 30 Juli 2024, pada paruh pertama tahun ini, GOTO sukses meraup pendapatan sebesar Rp7,73 triliun, yang menandakan peningkatan 12% secara tahunan dari periode sama tahun sebelumnya, yaitu Rp6,88 triliun.
Bila dirinci, sebagian besar pendapatan GOTO di paruh pertama tahun ini, berasal dari service fee dan delivery service, dengan masing-masing mengukir pendapatan yang prudent di level Rp2,92 triliun dan Rp2,66 triliun.
- Raup Pendapatan Rp75,29 Triliun, Ini Keran Cuan Telkom (TLKM) di Semester I-2024
- Utang Era Jokowi Terus Membengkak, Hampir Tembus 40 Persen PDB
- Segmen Seluler Moncer, Indosat (ISAT) Sukses Jala Laba Bersih Rp2,73 triliun
Namun, yang menarik perhatian adalah pendapatan lending fee GOTO dari lini bisnis GoTo Financial mencapai angka Rp666,82 miliar. Angka ini melonjak 661,47% dibandingkan dengan periode semester I-2023, yang hanya sebesar Rp87,57 miliar.
Sementara itu, pendapatan emiten bersandikan GOTO dari advertising fee, e-commerce service fee, dan lainnya, masing-masing mencatatkan pendapatan sebesar Rp339,16 miliar, Rp266,66 miliar, dan Rp874,53 miliar.
Konsisten Turunkan Kerugian
Di sisi lain, perseroan berhasil menurunkan sejumlah beban, termasuk beban penjualan dan pemasaran sebesar 56,1% menjadi Rp1,45 triliun, dari sebelumnya Rp3,30 triliun. Total biaya dan beban perusahaan juga berkurang sebesar 27,2%, dari Rp12,99 triliun menjadi Rp9,47 triliun.
Dengan demikian, perseroan mampu menekan rugi operasional (rugi usaha) sebesar 72% menjadi Rp1,73 triliun pada periode 6 bulan YoY, dibandingkan dengan rugi operasional Rp6,11 triliun pada periode yang sama sebelumnya.
Penurunan beban, ditambah dengan peningkatan pendapatan bersih, memungkinkan induk perusahaan Gojek dan GoPay ini untuk memangkas rugi bersih atribusi entitas induk sebesar 62,3%, menjadi Rp2,7 triliun, dari rugi bersih sebelumnya sebesar Rp7,16 triliun.
Penurunan konsisten dalam rugi bersih ini juga tercermin pada kinerja kuartal pertama tahu ini, di mana rugi bersih GOTO turun 78% menjadi Rp861,91 miliar, dibandingkan rugi Rp3,86 triliun pada kuartal I-2023.
- Target Saham Cinema XXI (CNMA) Usai Laba Semester I-2024 Tembus Rp389 Miliar
- Instrumen Derivatif Cryptocurrency Bisa Bikin Cuan Tanpa Harus Punya Kripto
- Sederet Alasan Muhammadiyah Terima IUP Tambang, Sudah Siapkan Tim
Selain itu, perseroan juga menunjukkan efisiensi dalam penggunaan arus kas dari aktivitas operasi, yang mampu dipangkas 76,1% menjadi Rp733 miliar dari sebelumnya Rp3,06 triliun. Arus kas bersih dari aktivitas operasional turun 81% menjadi Rp599 miliar, dari sebelumnya Rp3,11 triliun.
Nah, per Juni 2024, kas dan setara kas, ditambah dengan deposito berjangka perseroan, mencapai Rp23,08 triliun. Total aset GOTO tercatat sebesar Rp54,09 triliun, dengan total ekuitas perusahaan sebesar Rp35,72 triliun.
Sementara itu, dari lantai bursa, pada penutupan perdagangan, Selasa, 30 Juli 2024, saham GOTO berhasil ditutup dengan penguatan 1,85% ke level Rp55 per saham. Adapun volume perdangangan saham ini mencapai 1,24 miliar dengan nilai transaksi Rp67,04 miliar.