Rugi Perusahaan Sawit Eagle High Milik Peter Sondakh Menipis
Nilainya Rp143,12 miliar, menipis 43,6% dibandingkan dengan rugi bersih pada kuartal I-2019 Rp254,09 miliar.
Industri
Usaha emiten kelapa sawit milik konglomerat Peter Sondakh PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT), untuk memulihkan kinerja keuangannya, mulai membuahkan hasil.
Dalam tiga bulan pertama tahun ini kerugian emiten dengan kode saham BWPT itu mulai membaik. Nilainya Rp143,12 miliar, menipis 43,6% dibandingkan dengan rugi bersih pada kuartal I-2019 Rp254,09 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa, 12 Mei 2020, perbaikan kerugian Eagle High Plantations sejalan dengan pendapatan usaha perseroan yang naik 15,74% dari Rp637,99 miliar menjadi Rp738,43 miliar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Ditambah lagi beban pokok penjualan yang turun 5,75% dari Rp632,55 miliar menjadi Rp596,16 miliar. Bahkan, perseroan meraup keuntungan dari perubahan nilai wajar aset biologis sebesar Rp15,07 miliar dari sebelumnya rugi Rp40,66 miliar.
Alhasil, perseroan meraup laba usaha Rp61,8 miliar. Namun akibat adanya beban bunga Rp234,89 miliar yang naik 15,1% dari Rp204,07 miliar, menjadi faktor utama perseroan masih mencatat rugi.
Pada periode ini, emiten dengan total aset Rp15,74 triliun ini, punya liabilitas Rp11,28 triliun dengan ekuitas Rp4,46 triliun.
Saham Eagle High yang sebelumnya bernama BW Plantations digenggam oleh PT Rajawali Capital International (37,7%) milik Peter Sondakh, FIC Properties Sdn Bhd (37%), dan publik (25,3%) per 31 Desember 2019.
Peter Sondakh tercatat sebagai konglomerat terkaya ke-16 di Indonesia versi majalah Forbes 2019. Kekayaannya ditaksir mencapai US$1,65 miliar setara Rp24,75 triliun yang berasal dari Rajawali Corpora, Hotel Four Seasons, Rajawali TV, Taksi Express, hingga perkebunan.
Menjelang penutupan perdagangan Selasa, 12 Mei 2020, saham BWPT merosot 3,75% sebesar 3 poin ke level Rp77 per lembar. Kapitalisasi pasar saham BWPT mencapai Rp2,42 triliun dengan imbal hasil negatif 49,01% dalam setahun terakhir. (SKO)