<p>Citibank / Reuters</p>
Perbankan

Rugi Rp28 Triliun, Citigroup akan PHK Ribuan Karyawan

  • Chief Financial Officer Citi, Mark Mason, mengungkapkan proyeksi bahwa bank ini kemungkinan akan mempekerjakan sekitar 180.000 orang pada tahun 2025 atau 2026. Jumlah tersebut menurun drastis dibandingkan pada awal tahun 2023 dengan jumlah pekerja Citi di seluruh dunia sekitar 240.000 orang.
Perbankan
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA - Citigroup (Citi), salah satu institusi bank paling besar di dunia, mengumumkan rencana pengurangan tenaga kerja besar-besaran sebagai bagian dari reorganisasi besar yang diumumkan oleh CEO Jane Fraser tahun lalu. 

Dilansir dari BBC Internasional, Senin, 15 Januari 2023, Fraser telah menjalankan rencana ambisius untuk menyederhanakan struktur Citi pasca serangkaian kerugian yang di alami oleh perusahaan tersebut. Reorganisasi ini melibatkan penjualan aset dan anak perusahaan yang beroperasi diberbagai negara.

Tujuan utamanya adalah menghilangkan lapisan birokrasi di dalam bank, memangkas manajemen regional di luar negeri, dan mengoptimalkan berbagai unit.

Citi melaporkan kerugian sebesar US$1,8 miliar atau sekitar Rp28 triliun (kurs Rp15.500) dalam tiga bulan terakhir tahun 2023, jumlah ini menjadi kerugian kuartalan terbesar yang dilaporkan oleh bank dalam beberapa tahun terakhir.

Chief Financial Officer Citi, Mark Mason, mengungkapkan proyeksi bahwa bank ini kemungkinan akan mempekerjakan sekitar 180.000 orang pada tahun 2025 atau 2026.

Jumlah tersebut menurun drastis dibandingkan pada awal tahun 2023 dengan jumlah pekerja Citi di seluruh dunia sekitar 240.000 orang. 

Manajemen Citi tidak memberikan rincian tentang jumlah pekerja yang akan di PHK. rencana restrukturisasi ini diarahkan untuk mengurangi ukuran operasional bank secara signifikan sehingga memacu penghematan biaya operasional.

Citi menyebut bahwa biaya reorganisasi diperkirakan akan menelan anggaran US$1 miliar atau sekitar Rp15 triliun.  Namun reorganisasi ini akan menghemat biaya operasional lebih besar yang mencapai   US$2,5 miliar atau sekitar Rp38,88 triliun.

Diketahui saham Citi merosot1,4% setelah pengumuman ini disampaikan.  Para pemangku kepentingan berharap bahwa langkah-langkah ini akan membawa perubahan positif pada kinerja dan stabilitas perusahaan. 

Restrukturisasi ini terjadi di tengah tekanan dari investor untuk meningkatkan kinerja Citi yang telah tertinggal dibandingkan dengan beberapa pesaingnya dalam beberapa tahun terakhir.