<p>Konglomerat pemilik MNC Group Hary Tanoesoedibjo / Mediacom.co.id</p>
Industri

Rugi Rp255,55 Miliar, BHIT Milik Hary Tanoe Gelar Private Placement di Harga Premium

  • Emiten investasi PT MNC Investama Tbk (BHIT) milik taipan Hary Tanoesoedibjo berencana menggelar Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) pada 8 Desember 2020. Harga pelaksanaan PMTHMETD alias private placement ini ditetapkan Rp100 per saham.

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Emiten investasi PT MNC Investama Tbk (BHIT) milik taipan Hary Tanoesoedibjo berencana menggelar Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) pada 8 Desember 2020. Harga pelaksanaan PMTHMETD alias private placement ini ditetapkan Rp100 per saham.

Dengan total 5,99 miliar saham yang diterbitkan, maka total dana yang dapat terkumpul mencapai Rp599,87 miliar. Harga ini termasuk premium mengingat harga BHIT sepanjang November hanya berkisar Rp68-Rp79 per lembar.

Sebelumnya, induk usaha investasi MNC Group ini juga sempat melakukan aksi pembelian kembali (buyback) saham perseroan senilai Rp675 miliar. Nilai itu setara 5 miliar lembar saham atau 7,4% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan.

Direktur Utama MNC Investama Darma Putra menerangkan, pembelian akan dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan pada periode November 2020-Februari 2021. Pembelian kembali ini bakal dilaksanakan melalui pasar reguler dan pasar negosiasi.

“Perseroan akan membatasi harga pembelian kembali saham maksimal sebesar Rp135 per saham,” terang Darma dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dinukil Rabu, 4 November 2020.

Sebagai informasi saja, sepanjang sembilan bulan pertama 2020, MNC Investama telah mengalami kerugian Rp255,55 miliar. Nilai itu berbanding terbalik dengan pencapaian tahun lalu yang masih membukukan laba bersih senilai Rp351,26 miliar.

Rugi ini didapat perseroan lantaran pendapatan MNC Investama di kuartal III-2020 ini juga menyusut menjadi Rp10,81 triliun dari sebelumnya Rp11,89 triliun. (SKO)