<p>Assistant Vice President Kota Podomoro Zaldy Wihardja (kiri) menjelaskan pentingnya membeli aset properti di masa pandemi khususnya pada kaum milenial pada acara Kota Podomoro Customer Virtual Gathering, Kamis, 21 Januari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Rumah Murah Rp200 Jutaan di Kota Podomoro Tenjo Jadi Incaran Investor Properti

  • Assistant Vice President Kota Podomoro Zaldy Wihardja mengungkapkan peminat hunian di Kota Podomoro Tenjo sangat tinggi. Sebagai kota mandiri dan satelit baru di area lebih dari 650 hektare, Kota Podomoro Tenjo banyak diminati oleh kaum milenial. Hal ini karena harganya yang terjangkau mulai dari Rp200 jutaan.

Industri
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA – Hunian di Kota Podomoro Tenjo menjadi incaran konsumen yang mencari tempat tinggal maupun para investor properti. Pembelian properti di Kota Podomoro Tenjo pada awal 2021 dinilai menguntungkan karena Agung Podomoro Group selaku pengembang proyek masih menawarkan harga yang terjangkau.

Nilai hunian di Kota Podomoro Tenjo juga diproyeksikan bakal terus naik. Hal ini karena pembangunan kawasan yang sangat serius dengan mengedepankan integrasi transportasi massal dan kawasan sehat.

Assistant Vice President Kota Podomoro Zaldy Wihardja mengungkapkan peminat hunian di Kota Podomoro Tenjo sangat tinggi. Sebagai kota mandiri dan satelit baru di area lebih dari 650 hektare, Kota Podomoro Tenjo banyak diminati oleh kaum milenial. Hal ini karena harganya yang terjangkau mulai dari Rp200 jutaan.

“Kota Podomoro Tenjo adalah solusi yang ditawarkan oleh Agung Podomoro bagi masyarakat untuk bisa mendapatkan hunian berkualitas dengan sarana dan fasilitas lengkap pada harga pandemi. Kami bersyukur dan surprised karena penjualan terus meningkat sejak dilakukan launching Agustus tahun lalu,” ujar Zaldy, dalam acara Kota Podomoro Customer Virtual Gathering pada Kamis, 21 Januari 2021.

Sejalan dengan tingginya permintaan itu, saat ini kota Podomoro Tenjo kembali meluncurkan klaster tipe deluxe yaitu klaster Kana dengan harga mulai Rp200 jutaan dan klaster premium yaitu klaster Burgundy. Klaster baru ini menempel langsung dengan Grand Transit Oriented Development (TOD) dan memasuki tahap pre sale di harga Rp500 jutaan per unit.

Zaldy mengungkapkan Kota Podomoro Tenjo telah berhasil menjual lebih dari 1.300 hunian. Lebih dari 400 unit hunian yang kini jadi booming ini adalah tipe premium dengan lahan seluas 120-170 meter persegi dengan harga mulai Rp500 jutaan. Salah satunya adalah klaster Angsana yang sudah habis terjual.

“Dengan konsep rumah tapak dan area hijau yang luas, kebutuhan penghuni Kota Podomoro Tenjo terhadap lingkungan yang sehat bisa terpenuhi. Kami yakin penjualan klaster-klaster baru akan terus meningkat sejalan dengan membaiknya ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Sebagai kota baru yang berbatasan dengan tiga wilayah, Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, Kota Podomoro Tenjo memiliki akses yang baik. Salah satu keistimewaannya adalah kehadiran grand TOD yang membuat kawasan properti ini akan mudah dijangkau.

TOD di Kota Podomoro Tenjo berada tidak jauh dari Tol Serpong Balaraja dan akan terhubung dengan Stasiun Tigaraksa untuk akses commuter line Jabodetabek. “Kehadiran TOD dijamin akan memudahkan mobilitas masyarakat yang aktif dan produktif. Selain itu kawasan ini diproyeksikan menjadi The Next Serpong dengan fasilitas terlengkap dan termodern sebagai pendukung aktivitas masyarakat,” ujar Zaldy.

Sebagai sebuah kota mandiri, Podomoro Tenjo akan akan dilengkapi dengan pusat perbelanjaan, rumah sakit, hotel, perkantoran, dan fasilitas hiburan.

Assistant Vice President Kota Podomoro Zaldy Wihardja (kiri) menjelaskan pentingnya membeli aset properti di masa pandemi khususnya pada kaum milenial pada acara Kota Podomoro Customer Virtual Gathering, Kamis, 21 Januari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Investasi Bagi Milenial

Investor Properti Milenial Anthony Sudarsono mengatakan bahwa kehadiran properti yang menyasar kaum milenial menjadi angin segar bagi konsumen muda yang ingin membeli hunian maupun berinvestasi.

“Rekan-rekan milenial bisa mempertimbangkan untuk memiliki hunian seperti di Kota Podomoro Tenjo ini. Jujur saya kaget pengembang sekelas Agung Podomoro menjual hunian di harga Rp200 jutaan,” ujar Anthony.

Membeli properti, lanjut Anthony, tidak hanya mendapatkan aset, tetapi juga berharap ada peningkatan value jika tujuannya untuk berinvestasi. Selain itu, kata dia, untuk berinvestasi tentunya butuh strategi. Untuk mendapatkan gain optimal, maka investor harus membeli aset ketika masih rendah, dengan proyeksi kenaikan paling tinggi.

“Kalau kita membeli properti di sekitar Jakarta pasti harganya sudah sangat tinggi. Selain butuh modal besar, potensi kenaikan harganya juga terbatas. Lain halnya di kawasan baru seperti Kota Podomoro Tenjo ini. Selain harganya masih terjangkau, karena kota ini baru mulai dibangun, potensi kenaikan harganya juga jauh lebih tinggi,” kata Anthony.

Anthony menambahkan, rumah adalah salah satu fondasi bagi setiap keluarga. Karena itu dia menyarankan kaum milenial untuk segera memiliki aset ini daripada mementingkan kebutuhan lain yang justru nilainya terus berkurang. Apalagi pandemi COVID-19 telah mengajarkan banyak hal bahwa rumah adalah tempat terbaik untuk menjaga kesehatan dan juga bisa tetap produktif untuk meraih penghasilan.

“Saya selalu ingat pesan orang tua kita dulu, ada tiga hal utama yang mesti disiapkan untuk membangun sebuah keluarga atau kehidupan yaitu sandang (pakaian), papan (rumah) dan pangan (makan). Jadi selagi masih terjangkau, jangan kelamaan ambil keputusan untuk membeli aset properti,” imbuhnya. (SKO)