<p>Kerja sama sewa tiang antara PT Link Net Tbk (LINK) dengan anak usaha PT PLN (Persero), PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) berlanjut / Dok. Perseroan</p>
Korporasi

Rumor Market: Induk XL Axiata Bakal Caplok Link Net dari Lippo

  • Induk usaha PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang berbasis di Malaysia, Axiata Group Bhd dikabarkan bakal mengakuisisi saham emiten milik keluarga konglomerat Mochtar Riady, PT Link Net Tbk (LINK).

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Induk usaha PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang berbasis di Malaysia, Axiata Group Bhd dikabarkan bakal mengakuisisi saham emiten Grup Lippo milik keluarga konglomerat Mochtar Riady, PT Link Net Tbk (LINK).

Berdasarkan laporan Bloomberg, Selasa 6 Juli 2021, Axiata sedang melakukan diskusi dengan pemegang saham Link Net, yaitu perusahaan ekuitas swasta CVC Capital Partners dan PT First Media Tbk (KBLV), emiten yang dikendalikan oleh Grup Lippo.

“Diskusi sedang berlangsung antara Axiata dan penjual potensial, perusahaan ekuitas swasta CVC Capital Partners dan First Media, anak perusahaan konglomerat Lippo Group keluarga Riady,” kata sumber yang enggan identitasnya disebutkan.

Sementara itu, Axiata disebut-sebut tengah mempertimbangkan opsi untuk mengakuisisi Link Net melalui entitas usahanya yang tercatat di di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu XL Axiata. Kendati begitu, belum jelas kapan rencana ini akan dilaksanakan.

“Belum ada kepastian kapan diskusi ini akan membuahkan hasil. Perwakilan dari Axiata, CVC, First Media, Link Net dan XL Axiata menolak berkomentar,” tulis Bloomberg.

Saham LINK ditutup menguat 1,15% ke level harga Rp4.380 per lembar pada akhir perdagangan Selasa, 6 Juli 2021 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp12,54 triliun. Sebelum sesi pertama perdagangan, saham LINK sempat melonjak menyentuh harga Rp4.550 per lembar.

CVC Capital Partners mengempit 36% saham LINK. Sedangkan, PT First Media Tbk memegang 28% kepemilikan saham Link Net. Dan sisanya sekitar 26% saham LINK tersebar di masyarakat.

CVC dan First Media diketahui sedang mempertimbangkan untuk melakukan divestasi saham mayoritas di Link Net sejak awal tahun 2015.

Pada saat itu, terdapat beberapa perusahaan yang berminat mengambilalih, di antaranya PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), EXCL, dan PT Indosat Tbk (ISAT).

Link Net didirikan pada tahun 1996, memiliki bisnis penyedia layanan broadband dan televisi kabel untuk pelanggan di Indonesia. Layanannya telah terhubung ke 2,7 juta rumah. Pada kuartal I-2021, perseroan pertumbuhan laba bersih sekitar 26% secara tahunan menjadi Rp249 miliar. (SKO)