<p>Petugas memeriksa jaringan base transceiver station (BTS) di Jakarta beberapa waktu yang lalu. Perawatan rutin tersebut dikakukan guna menjaga agar BTS bekerja optimal. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Korporasi

Rumor Market: Saratoga dan Provident Mau Jual TBIG Rp43,5 Triliun

  • Dua pemegang saham utama PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Wahana Anugerah Sejahtera dan Provident Capital Indonesia dikabarkan sedang menjajaki potensi penjualan saham emiten menara tersebut.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Dua pemegang saham utama PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Wahana Anugerah Sejahtera dan Provident Capital Indonesia dikabarkan sedang menjajaki potensi penjualan saham emiten menara tersebut.

“Kedua perusahaan itu telah meminta proposal kepada bank tentang kemungkinan transaksi kepemilikan saham mereka,” kata sumber Bloomberg yang menolak identitasnya diungkap, Selasa 6 Juli 2021.

Wahana Anugerah Sejahtera sendiri merupakan anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) yang mengempit 34,23% saham TBIG. Sedangkan, Provident Capital Indonesia memiliki 22,23% saham. Sisanya, sebanyak 39,01% saham TBIG beredar di masyarakat dengan saham treasuri 4,53%.

Saat ini, kapitalisasi pasar Tower Bersama mencapai Rp76,6 triliun. Dengan valuasi hingga Rp43,5 triliun, maka penjualan saham TBIG akan menjadi kesepakatan terbesar kedua di Indonesia pada tahun 2021, setelah transaksi Gojek dan Tokopedia.

“Diskusi masih berada pada tahap awal dan mungkin tidak menghasilkan penjualan perusahaan. Tower Bersama, Saratoga, dan Provident Capital enggan menanggapi hal ini,” tulis laporan Bloomberg.

Di lantai bursa, saham TBIG terkoreksi 0,59% ke level harga Rp3.380 per lembar pada akhir sesi perdagangan Selasa, 6 Juli 2021. Pada kesempatan yang sama, saham SRTG justru melesat 10,56% menuju level Rp1.885 per lembar.

Asal tahu saja, mitra pendiri Provident Capital, Hardi Wijaya Liong adalah CEO Tower Bersama. Sementara, Presiden Komisaris Saratoga, Edwin Soeryadjaya merupakan presiden komisaris perusahaan infrastruktur telekomunikasi tersebut. (SKO)