<p>Karyawan menghitung mata uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Finansial

Rupiah Akhir Pekan Bakal Menguat, Imbas Potensi Pengereman Suku Bunga AS

  • Kurs rupiah dibuka melemah 33 poin ke posisi Rp15.218 per dolar AS namun berpeluang kembali menguat.

Finansial

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpeluang menguat pada perdagangan hari ini, Jumat, 11 Agustus 2023, karena perkembangan inflasi Amerika Serikat (AS) yang mendorong potensi pengereman suku bunga The Federal Reserve (The Fed).

Menurut data perdagangan Bloomberg, hari ini nilai kurs rupiah dibuka melemah 33 poin di posisi Rp15.218 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 10 Agustus 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 4 poin di level Rp15.185 per-dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan kurs rupiah berpotensi menguat hari ini karena data inflasi konsumen AS yang berada di bawah ekspektasi.

Pada Kamis, 10 Agustus 2023 waktu setempat, data indeks harga konsumen AS menunjukkan inflasi di posisi 3,2% secara tahunan.

Walaupun naik dari 3,2% pada bulan sebelumnya, tapi angkanya masih lebih rendah dibanding ekspektasi pasar 3,3%.

Tidak hanya itu, data klaim tunjangan pengangguran mingguan pun tercatat sebanyak 248.000, lebih tinggi dibanding ekspektasi 230.000.

Dua data tersebut dikatakan Ariston dapat menjadi acuan bagi The Fed untuk menetapkan jeda kenaikan pada September 2023.

"Persentase ekspektasi suku bunga akan tetap di rapat September meningkat pascarilisnya dua data di atas dari 86% menjadi 90%," kata Ariston kepada TrenAsia.com, Jumat, 11 Agustus 2023.

Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi menguat ke rentang Rp15.120-Rp15.150 per-dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp15.200 per-dolar AS.

Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan bahwa rilis inflasi AS pada Juli 2023 dapat memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral AS akan meredam kenaikan suku bunga untuk September.

Ditambah lagi, Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker menyampaikan bahwa suku bunga AS sudah cukup tinggi dan menyarankan bank sentral untuk mengambil jeda dalam kenaikan suku bunganya.

“Rilis inflasi yang lemah dapat memperkuat ekspektasi bahwa para pembuat kebijakan akan setuju untuk mengakhiri kenaikan suku bunga,” ujar Ibrahim kepada wartawan dikutip Jumat, 11 Agustus 2023.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp15.160-Rp240 per-dolar AS.