<p>Karyawan menghitung mata uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Rupiah Berpeluang Terus Melemah Imbas Kekhawatiran Suku Bunga The Fed

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 21 Februari 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 11 poin di posisi Rp15.170 per-dolar AS.
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Peluang melemahnya nilai kurs rupiah masih terbuka karena pelaku pasar masih dibayang-bayangi oleh kekhawatiran akan suku bunga tinggi dari bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed).

Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 21 Februari 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 11 poin di posisi Rp15.170 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Senin, 20 Februari 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 53 poin di level Rp15.159 per-dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa kurs rupiah masih berpotensi melemah hari ini walaupun sempat menguat pada perdagangan kemarin.

"Potensi pelemahan masih dipengaruhi oleh kekhawatiran yang sama, yaitu kemungkinan penerapan kebijakan pengetatan moneter AS yang kembali agresif," ujar Ariston kepada TrenAsia, Selasa, 21 Februari 2023.

Peluang akan kebijakan moneter yang agresif dari The Fed terindikasi dari data ketenagakerjaan AS yang positif sementara inflasi masih jauh lebih tinggi dari target.

Sementara itu, Ariston pun menyoroti pelemahan pada indeks saham Asia yang kemungkinan dipengaruhi oleh data indeks manufaktur Jepang pada bulan Februari yang terkontraksi lebih dalam dari bulan sebelumnya.

Di sisi lain, catatan surplus pada neraca perdagangan kuartal IV-2022 dikatakan Ariston dapat membantu rupiah untuk lebih tahan dari tekanan dolar AS.

Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, Selasa, 21 Februari 2023, nilai kurs rupiah berpotensi melemah ke arah Rp15.220 per-dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp15.150 per-dolar AS.