Presiden Joko Widodo bermain tenis menggunakan teknologi Oculus VR di kantor pusat Facebook, Amerika Serikat tahun 2016.
Fintech

Rupiah Digital Bisa Dibelanjakan di Metaverse? Begini Penjelasan BI

  • Ia menuturkan bahwa rupiah digital pada dasarnya adalah alat pembayaran sah seperti uang kertas, namun dalam bentuk digital.
Fintech
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa rupiah digital nantinya bisa digunakan untuk berbelanja di dunia virtual metaverse.

Hal itu diungkapkan Perry dalam acara talkshow Rangkaian BIRAMA: Meniti Jalan Menuju Rupiah Digital yang ditayangkan secara virtual, Senin, 5 Desember 2022.

Ia menuturkan rupiah digital pada dasarnya adalah alat pembayaran sah seperti uang kertas, namun dalam bentuk digital.

Salah satu keunggulan dari rupiah digital ini adalah kegunaannya yang bisa dimanfaatkan untuk bertransaksi di metaverse.

"Rupiah digital bisa untuk beli sepatu, beli rumah, mobil, dan untuk beli barang di metaverse. Bedanya dengan uang kertas, saat ini itu tidak bisa digunakan untuk membeli di metaverse," ujar Perry.

Perry menjelaskan, sama seperti uang fiat, rupiah digital pun memiliki fitur-fitur seperti foto pahlawan, kekayaan alam, dan kesenian Indonesia. Bedanya, fitur-fitur ini dibuat dari kode terenkripsi yang dirancang oleh tim khusus dari pihak BI.

Perry mengumumkan ada tiga alasan yang mendorong BI untuk merilis rupiah digital, yang pertama adalah karena BI merupakan satu-satunya institusi yang berwenenang untuk merilis mata uang digital sebagai alat transaksi resmi.

Kemudian, alasan yang kedua berkaitan dengan upaya BI untuk memberikan layanan sesuai demografi yang tengah berkembang di dalam negeri saat ini.

Berhubung masyarakat saat ini didominasi oleh generasi milenial yang sudah lebih beradaptasi dengan instrumen digital, BI pun berusaha beradaptasi dengan merilis mata uang yang nonfisik yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran.

Alasan ketiga adalah untuk mendorong kemudahan dalam melakukan kerja sama internasional yang pada gilirannya dapat turut memperkuat inklusi keuangan.