Rupiah Digital Segera Rilis, Bagaimana Nasib Uang Kertas?
- Berhubung masyarakat saat ini didominasi oleh generasi milenial yang sudah lebih beradaptasi dengan instrumen digital, BI pun berupaya mengakomodasi kebutuhan mereka dengan merilis mata uang nonfisik yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran resmi.
Fintech
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan rupiah digital. Lantas, bagaimana dengan nasib uang kertas yang selama ini digunakan?
Asisten Gubernur BI sekaligus Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Filianingsih Hendarta menegaskan bahwa uang kertas masih bisa digunakan walaupun rupiah digital sudah diluncurkan.
Pasalnya, rupiah digital diluncurkan bukan untuk menggantikan fungsi uang kertas sepenuhnya, melainkan untuk menambah opsi pembayaran bagi masyarakat.
- Fantastis! Perputaran Uang Judi Piala Dunia 2022 Capai Rp546 Triliun Berkat COVID-19
- Apa Perbedaan Rupiah Digital dan Kripto? Simak Penjelasan BI di Sini!
- Erick Thohir Akan Bentuk Ekosistem Kereta Kargo Seperti di Sumatera
"Uang kertas akan tetap ada. Tetapi, kami menyediakan rupiah digital ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Filianingsih dalam talkshow Rangkaian BIRAMA: Meniti Jalan Menuju Rupiah Digital beberapa waktu lalu.
Filianingsih pun menjelaskan bahwa rupiah digital dihadirkan berdampingan dengan uang fisik karena mengingat masyarakat yang memiliki preferensi masing-masing dalam bertransaksi.
Misalnya, masyarakat yang berasal dari generasi milenial atau Z pada umumnya lebih tertarik untuk menggunakan uang digital sementara generasi terdahulu lebih memilih uang fisik.
- Trik Rahasia Sembunyikan Chat di WhatsApp Tanpa Takut Ketahuan, Ini Caranya
- Siap-Siap! Rekrutmen Bersama BUMN 2022 Batch 2 Segera Dibuka
- Siluman Su-57 Felon Rusia Mendapat Pawang Tempur Pertama
Gubernur BI Perry Warjiyo pun mengungkapkan hal senada dalam kesempatan yang sama. Ia mengatakan bahwa rupiah digital ini diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang cenderung lebih menyukai transaksi secara digital.
Berhubung masyarakat saat ini didominasi oleh generasi milenial yang sudah lebih beradaptasi dengan instrumen digital, BI pun berupaya mengakomodasi kebutuhan mereka dengan merilis mata uang nonfisik yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran resmi.
"60 persen penduduk itu sudah milenial, apalagi anak-anak cucu kita. Mereka anak-anak kita memerlukan alat pembayaran digital," kata Perry.
Untuk diketahui, BI sudah merilis peta jalan (roadmap) dan white paper untuk rupiah digital yang akan difungsikan sebagai central bank digital currency (CDBC) di Indonesia.
Namun, terkait dengan waktu perilisannya, BI belum mengumumkan secara spesifik mengenai kapan rupiah digital ini akan diterbitkan.