Rupiah Diprediksi Menguat Jelang Pengumuman The Fed
- Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.230 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp14.300 menjelang pengumunan The Federal Reserve (The Fed) nanti malam.
Pasar Modal
JAKARTA - Kurs rupiah diprediksi masih menguat menjelang pengumunan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) nanti malam.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.230 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp14.300 per dolar AS.
"Rupiah masih berpotensi menguat hari ini dengan sentimen pelemahan dolar AS yang masih terjadi sejak awal pekan. Indeks dolar AS masih menunjukkan pelemahan pada perdagangan kemarin," ujarnya kepada TrenAsia.com, Jumat, 3 September 2021.
- Telkomsel Kembali Alihkan 4.000 Menara ke Mitratel
- IHSG Sideways ke Bawah 6.000, Trading Seru Rekomendasi 5 Saham
- Asing Jual Saham Bakrie and Brothers (BNBR), dari 33,5 Persen Kini Tinggal 9 Persen
Pada perdagangan Kamis, rupiah ditutup pada level Rp14.272 per dolar AS dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 0.21% ke level harga Rp6.078.
Ariston menjelaskan potensi penguatan mata uang domestik didorong oleh membaiknya sentimen pasar terhadap risiko dengan pergerakan positif indeks saham global pada Kamis juga membantu pelemahan dolar AS.
Artinya, pasar masih menunggu data tenaga kerja AS versi pemerintah yang akan dirilis Jumat malam untuk mengkonfirmasi pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell soal kebijakan moneter selanjutnya.
Saat ini, The Fed masih memberlakukan suku bunga acuan terbatas 0,25% akibat tekanan terhadap pasar tenaga kerja dan inflasi usai digempur gelombang pandemi.
"The Fed membutuhkan perkembangan data-data ekonomi terutama data tenaga kerja dan inflasi untuk menimbang langkah selanjutnya," terang Ariston.
Ariston menambahkan, dengan semua mata tertuju pada pengumuman The Fed nanti malam, maka pergerakan mata uang lokal menjadi terbatas.
"Penantian terhadap data ini mungkin juga yang membuat pergerakan nilai tukar rupiah dalam kisaran sempit," ungkapnya.
Adapun pada perdagangan Kamis, bursa AS menguat. Hal itu tampak dari Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup di rekor tertinggi baru yaitu masing-masing naik 0,28% ke 4.536 dan 0,14% ke level 15.331.
Sementara indeks saham Dow Jones juga ikut naik 0,37% ke level 35.443.